HomeNalar PolitikDibalik Mundurnya Presdir Freeport

Dibalik Mundurnya Presdir Freeport

Mundurnya Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Chappy Hakim, Sabtu (18/2) menyisakan pertanyaan dan dugaan-dugaan, karena ia baru menjabat tak lebih dari empat bulan. Selain terlibat kasus pencemaran nama baik dengan anggota DPR, ia juga diduga berada pada posisi sulit untuk berpihak pada perusahaan atau pemerintah.


pinterpolitik.com

JAKARTA – Keputusan Chappy Hakim untuk mundur dari jabatannya sebagai Presiden Direktur PTFI yang diemban sejak 20 November 2016 ini, mendapat apresiasi langsung dari President dan Chief Executive Officer (CEO) Freeport Mc Moran Inc., Richard Adkerson.

“Saya juga ingin sampaikan penghargaan ke Chappy, Dia memutuskan untuk mundur tetapi beliau masih aktif sebagai senior adviser,” kata Adkerson dalam konferensi pers yang berlangsung di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (20/2).

Pengunduran diri mantan Kepala Staf TNI AU ini hanya berselang lima hari setelah kuasa hukum anggota DPR RI Mukhtar Tompo melaporkan Chappy ke Bareskrim Polri, di mana saat itu Chappy menepis tangan Mukhtar Tompo serta melontarkan kata bernada mengancam lantaran kritiknya dianggap pedas.

Namun Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu melihat bukan itu yang membuat Chappy mundur. Saat ditemui Minggu (19/2), ia menduga mundurnya Chappy akibat belum adanya kesepakatan Freeport Indonesia dengan pemerintah, terkait kewajiban perpajakan prevailing (berubah-ubah), sementara perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) itu meminta naildown (tetap sesuai Kontrak Karya).

Masalah lainnya, kata Gus, menyangkut kewajiban Freeport Indonesia menyelesaikan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) dalam 5 tahun dan melepas saham (divestasi) sebesar 51 persen. Aturan ini digariskan pemerintah sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2017. “Bisa jadi Freeport Indonesia tidak setuju, kemudian itu menjadi alasan beliau mundur,” lanjutnya.

Baca juga :  Airdrop Gaza Lewati Israel, Prabowo "Sakti"?

Pendapat yang sama juga diungkapkan Pengamat Energi, Febby Tumiwa pada Minggu lalu. Ia menilai langkah yang diambil Chappy tepat, karena meski PTFI sudah mendapatkan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dari Kementerian ESDM, ke depannya Chappy akan dihadapkan dengan persoalan dan negosiasi antara PTFI dan pemerintah yang semakin pelik.

Menurutnya, sulit jika yang harus berhadapan dengan persoalan permasalahan IUPK, Smelter, dan masalah lainnya, orang yang memiliki relasi dekat dengan presiden. “Proses perundingannya akan lebih kompleks menurut saya, dan mungkin, saya melihat posisinya jadi sulit karena kedekatannya dengan Jokowi,” ungkap Febby.

Akibat dikeluarkannya PP No.1 tahun 2017 ini, PTFI dikabarkan sudah merumahkan 300 karyawan senior dan ekspatriatnya. Pemerintah juga kembali memberikan Freeport volume ekspor konsentrat tembaga yang berlaku sampai 16 Februari 2018. Sebagai gantinya, pemerintah akan ketat menagih janji Freeport untuk membangun fasilitas smelter. Tarik menarik politis dan bisnis antara Indonesia dengan PT Freeport memang rumit. (Berbagai sumber/R24)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

erang Iran-Israel diprediksi akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Mengapa demikian? 

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Ini Rahasia Jokowi Kalahkan Megawati?

Kendati diprediksi melemah pasca kepresidenan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki kunci rahasia agar tetap bisa memiliki pengaruh dalam politik dan pemerintahan. Bahkan, Jokowi agaknya mampu untuk melampaui kekuatan dan pengaruh Megawati Soekarnoputri. Mengapa demikian?

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Iran vs Israel, PD III Sudah Dimulai?

Ketakutan akan Perang Dunia III mencuat bersamaan dengan serangan yang dilakukan Iran ke Israel. Mungkinkah kita sudah berada di awal Perang Dunia III?

Airdrop Gaza Lewati Israel, Prabowo “Sakti”?

Prabowo Subianto disebut berperan besar dalam pemberian bantuan kemanusiaan pemerintah Indonesia ke Gaza melalui penerjunan dari udara oleh pesawat TNI-AU. Lobi Prabowo dan aksi-reaksi aktor-aktor internasional dalam merespons intensi Indonesia itu dinilai sangat menarik. Utamanya, proyeksi positioning konstruktif dan konkret Indonesia dalam konflik Israel-Palestina, beserta negara-negara terkait lainnya.

MK Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran, Tapi Sahkan Prabowo?

Pendapat menarik diungkapkan oleh Denny Indrayana yang menyebut Mahkamah Konstitusi (MK) bisa saja hanya mendiskualifikasi Gibran dan tetap mensahkan kemenangan Prabowo sebagai presiden.

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...