HomeNalar PolitikPKS-Gerindra Resmi Koalisi

PKS-Gerindra Resmi Koalisi

Setelah koalisi keduanya sukses di Pilkada DKI, PKS dan Gerindra dikabarkan juga semakin mantap berkoalisi untuk mengusung calon gubernur Jabar.


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]K[/dropcap]emenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta, menjadi pertimbangan kuat bagi PKS untuk kembali bekerjasama dengan Partai Gerindra di Pilkada Jawa Barat (Jabar) pada 2018 nanti. Bahkan, PKS juga telah mempersiapkan tiga nama sebagai calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub).

“Untuk Pilgub Jabar, kami sudah menyiapkan cagub maupun cawagub dan itu sudah diusulkan oleh DPW PKS Jabar kepada DPP PKS. Ada tiga nama,” kata seorang sumber di PKS di Jakarta, Jumat (12/5) malam. Hanya saja, lanjutnya, PKS tidak bisa mencalonkan paket kadernya itu sendirian, sehingga diperlukan koalisi dengan partai lainnya. Salah satu partai yang hingga saat ini telah melakukan komunikasi adalah partai pimpinan Prabowo Subianto, yaitu Gerindra.

“Kami adalah partai yang tidak bisa mencalonkan sendiri. Jadi kami harus berkoalisi salah satu partai yang cukup intensif berkomunikasi adalah Gerindra,” katanya, sambil menambahkan kalau Gerindra juga tengah menjalin hubungan intensif dengan Deddy Mizwar (Demiz) untuk dicalonkan sebagai kandidat cagub. Sehingga, ada kemungkinan PKS akan menyodorkan kadernya untuk duduk di posisi cawagub.

Siapkan Kader Untuk Cawagub

“Gerindra sedang menjajaki dengan Demiz. Kalau kemudian Gerindra mengajukan Demiz sebagai cagub, kami akan mengajukan cawagubnya. Ada beberapa nama yang sudah dipersiapkan,” jelasnya. Ia juga tak menampik kalau ada kemungkinan nama yang akan dipasangkan adalah Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. “Kayaknya ada. Cuma Aa Gym belum ketuk pintu. Baru di sounding saja,” katanya.

Baca juga :  Strategi Prabowo Imbangi Pengaruh Jokowi di KIM?

Kabar akan berkoalisinya PKS dengan Gerindra, dibenarkan oleh Wakil Ketua Dewan Penasihat Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan, sudah ada beberapa nama yang tengah digodok. “Nama-namanya sudah ada dan masih sangat dinamis. Kami masih punya waktu panjang sebelum menetapkan pilihan,” kata Hidayat di sela-sela Sosialisasi Empat Pilar MPR di Ciamis, Sabtu (13/5).

Menurutnya, nama-nama yang diusung tidak hanya dari internal partai. Ada juga beberapa nama lain yang bukan kader PKS. “PKS menyiapkan nama cagub dan cawagub yang akan ditentukan majelis syuro. Bila nanti koalisi PKS-Gerindra terjalin, akan disesuaikan calonnya nanti,” jelasnya.

Hidayat optimistis kalau koalisi PKS-Gerindra akan mendulang sukses di pilkada Jabar seperti halnya di DKI Jakarta. “PKS lebih nyaman dengan Gerindra, ibarat pasangan kekasih, kami sudah dapat soulmate-nya. Apalagi koalisi ini sudah terbukti berhasil memenangkan pilkada di sejumlah daerah.”

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Partai Keadilan Sejahtera Jawa Barat, Ridho Budiman Utama mengatakan partainya sebenarnya belum menutup pintu untuk mengusung Ridwan Kamil sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat pada pemilihan kepala daerah 2018. “Kami tidak menutup pintu. Ya, kita lihat sajalah. Bisa berubah nanti di tengah perjalanan. Politik itu kan dinamis,” katanya di Bandung, Sabtu, (13/5).

Gagal Dukung Kang Emil

Sebelumnya, nama Ridwan Kamil atau Kang Emil sempat masuk dalam penjaringan PKS. Namun, setelah Partai NasDem mendeklarasikan dukungannya pada Kang Emil, dukungan PKS pun mengendur karena perbedaan haluan politik antara PKS dan NasDem. “Cuma pas beliau deklarasi (dengan NasDem), terus bahkan sepakat dengan dukungan terhadap Jokowi, ini yang mengganjal bagi kami,” katanya.

Baca juga :  Sejarah Penistaan Kata Diktator

Saat ini, Ridho mengatakan kalau PKS sudah dipastikan bakal kembali berkoalisi dengan Partai Gerindra di pemilihan kepala daerah 2018. Sayangnya, Gerindra sudah menyatakan menutup rapat-rapat pintunya untuk mengusung Kang Emil menjadi bakal calon Gubernur Jawa Barat 2018. “Pascapilkada DKI, kami intensif dengan Gerindra. Gerindra kan sudah menutup pintu kepada Kang Emil. Jadi kita agak berat lagi dengan beliau.”

Di samping itu, PKS juga sebenarnya telah memilih dua kader partainya untuk maju di ajang pemilihan Gubernur Jawa Barat, yaitu istri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Netty Heryawan, dan Ketua DPD PKS Jawa Barat Ahmad Syaikhu. Syaikhu sendiri mengatakan keputusan mengusung kandidat di pemilihan Gubernur Jawa Barat tergantung dari keputusan pengurus pusat. “Kami masih menunggu keputusan akhir yang akan dikeluarkan oleh DPP,” katanya.

Sedangkan calon dari eksternal partai, Ahmad memberi isyarat bahwa partainya lebih condong ke Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar. Hal itu tak terlepas dari hubungan PKS dengan Gerindra yang sudah solid. Gerindra sendiri sudah memberi sinyal menggaet Dedy untuk menjadi calon gubernur atau wakil yang diusung dari luar partai. “Ini kita belum fokuskan, kalau nanti kita koalisinya dengan Gerindra, Gerindra kan sudah jelas mengusung Pak Deddy Mizwar tinggal dari PKS-nya siapa yang diusung,” pungkasnya. Berikan pendapatmu! (Suara Pembaruan/berbagai sumber/R24)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Kegagalan PSI untuk lolos ke parlemen pusat dalam dua gelaran Pemilu berturut-turut memang menimbulkan pertanyaan besar.

Puan-Mega, Ada ‘Perang Sipil’ PDIP? 

Berbeda dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani belakangan tunjukkan gestur yang lebih lembut kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengapa demikian?

Ketua DPR, Golkar Lebih Pantas? 

Persaingan dua partai politik (parpol) legendaris di antara Partai Golkar dan PDIP dalam memperebutkan kursi Ketua DPR RI mulai “memanas”. Meskipun secara aturan PDIP paling berhak, tapi beberapa pihak menilai Partai Golkar lebih pantas untuk posisi itu. Mengapa demikian?

The Tale of Two Sons

Jokowi dan SBY bisa dibilang jadi presiden-presiden yang berhasil melakukan regenerasi politik dan sukses mendorong anak-anak mereka untuk terlibat di dunia politik.

Lolos “Seleksi Alam”, PKS-PKB Seteru Abadi?

Berkaca pada hasil Pileg 2024, PKB dan PKS agaknya akan menjadi dua entitas politik yang akan terlibat dalam persaingan ceruk suara pemilih Islam ke depan. Terlebih di saat PAN seakan telah melepaskan diri dari karakter Islam dan PPP harus “terdegradasi” dari kancah legislatif nasional.

Jokowi Makin Tak Terbendung?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dirumorkan meminta jatah menteri dari pemerintahan Prabowo Subianto. Apakah Jokowi makin tak terbendung?

Elon Musk dan Dimulainya Era Feudalisme Teknologi 

Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Starlink semakin memiliki keterikatan dengan dinamika politik. Jika pola ini terjaga, akan seperti apa pengaruhnya terhadap dunia politik di masa depan? 

Prabowonomics: Jurus ‘Lompatan Katak’?

Program makan siang dan susu gratis ala Prabowo merupakan jenis school feeding program. Mungkinkah ini jadi kunci penting Prabowonomics?

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...