HomeHumaniaAksi Nyata Pada Hari Peduli Sampah

Aksi Nyata Pada Hari Peduli Sampah

Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya, seperti pembatasan penggunaan kantong plastik untuk belanjaan, baik di retailer modern maupun pasar tradisional. Kemudian ada program green mall atau green retailer dan  optimalisasi daur ulang sampah plastik yang sudah dilakukan oleh beberapa pemerintah daerah, sektor informal serta masyarakat.


pinterpolitik.com

JAKARTA – Suatu pemandangan yang lumrah jika kita atau seseorang melewati tumpukan sampah akan dengan sertamerta menutup hidung sambil menahan napas tanda tidak menyukai bau tidak sedap. Memang tumpukan sampah mencemari lingkungan.

Permasalahan sampah meresahkan. Berdasarkan data Jambeck (2015), Indonesia berada di peringkat kedua dunia sebagai penghasil sampah plastik, yakni sebesar 187,2 juta ton, setelah Tiongkok, yang mencapai 262,9 juta ton. Berada di urutan ketiga adalah Filipina dengan sampah plastik ke laut mencapai 83,4 juta ton, diikuti Vietnam, 55,9 juta ton, dan Sri Lanka  14,6 juta ton per tahun.

Mengapa plastik sangat berbahaya, karena racun dari partikel plastik ketika masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai, seperti cacing. Dan PCB (Polychlorinated biphenyl)  tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang dan akan menjadi pembunuh berantai binatang sesuai urutan rantai makanannya.

Selain itu, plastik dapat mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah. Hewan-hewan laut, seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut, “menganggap” plastik adalah makanan dan akhirnya mati, karena tidak dapat mencernanya. Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tidak dapat hancur dan akan meracuni hewan lain.

Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya, seperti pembatasan penggunaan kantong plastik untuk belanjaan, baik di retailer modern maupun pasar tradisional. Kemudian ada program green mall atau green retailer dan  optimalisasi daur ulang sampah plastik yang sudah dilakukan oleh beberapa pemerintah daerah, sektor informal serta masyarakat.

Baca juga :  Kenapa Xi Jinping Undang Prabowo?

Namun, penanganan masalah sampah masih jauh dari yang diharapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional, yang jatuh pada Selasa, 21 Februari 2017, pemerintah melalui Surat Edaran SE1/Menlhk-Setjen/Rokum/PLB3/1/2017 tanggal 20 Januari 2017 mengajak seluruh gubernur, wali kota, dan bupati untuk fokus pada aktivitas serempak di seluruh wilayah indonesia dalam bentuk bersih-bersih pantai dan laut, dan juga memberikan kesempatan kepada segenap pemangku kepentingan, pemerintah daerah, kelompok masyarakat, komunitas, dan lembaga swadaya masyarakat di seluruh Indonesia ikut berpartisipasi menunjukkan kepedulian dalam beragam aktivitas peduli kebersihan. Kegiatan ini berlangsung 15 – 28 Februari 2017.

Tema yang diusung adalah “Melaksanakan Pengelolaan Sampah Terintegrasi dari Gunung, Sungai, Kota, Pantai hingga Laut untuk Mewujudkan Indonesia Bersih Sampah 2020. Maka, marilah bersama-sama melakukan aksi nyata, yang dimulai dari keluarga, misalnya, mengurangi penggunaan plastik dan menjaga kebersihan lingkungan. (Berbagai sumber Fit/E19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

erang Iran-Israel diprediksi akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Mengapa demikian? 

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...