HomeDuniaTiongkok Pada AS: Berhenti Usik Laut China Timur

Tiongkok Pada AS: Berhenti Usik Laut China Timur

Hubungan Tiongkok dan Jepang semakin hari semakin tegang, konflik demi konflik mengiringi perjalanan panjang kedua negara tersebut. Salah satu yang tidak kunjung usai adalah masalah sengketa di Laut China Timur, mencakup delapan pulau dan batu karang tidak berpenghuni yang terletak di Laut Cina Timur.


Pinterpolitik.com

JEPANG – Jepang menamakan kepulauan tersebut sebagai Kepulauan Senkaku, sementara Tiongkok menyebutnya sebagai Kepulauan Diaoyu. Pulau seluas 7 km persegi  serta terletak di timur laut Taiwan dan barat daya kawasan Okinawa, Jepang, ini menjadi penting karena letaknya strategis bagi rute perkapalan penting. Di duga, wilayah ini juga mengandung deposit minyak dan kaya akan gas alam.

Sengketa ini semakin meruncing, saat Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Mattis menegaskan mengenai komitmen Washington untuk membela Jepang. Termasuk mempertahankan Kepulauan Senkaku di kawasan Laut China Timur.

Menanggapi dukungan tersebut, Tiongkok yang diwakili juru bicara Kementerian Luar Negeri Lu Kang, menyerukan agar AS mengambil sikap yang bertanggung jawab dengan menghentikan ucapan yang salah mengenai masalah di Kepulauan Diaoyu (Senkaku) dan jangan mempersulit masalah kedaulatan tersebut dengan berujung pada ketidakstabilan ke kawasan tersebut.

Konflik ini telah mengakibatkan tersendatnya hubungan ekonomi Jepang dan Tiongkok, padahal kedua negara tersebut merupakan penggerak ekonomi di kawasan Asia. Otomatis ketegangan dua negara ini juga akan berimbas pada perekonomian Asia pada khususnya dan dunia pada umumnya.

AS sendiri memiliki kepentingan atas Kepulauan Senkaku. Bila dikuasai Jepang, AS yang beraliansi ekonomi dengan Jepang, juga akan memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi kekayaan alam di kepulauan tersebut, baik minyak maupun gas. Sedangkan dengan Tiongkok, AS cenderung berkonflik.

Tak heran bila AS akan terus melakukan provokasi dan mengusik konflik di kepulauan ini, sampai  Jepang berhasil mendapatkan kepemilikannya. Walau konflik ini tidak banyak berpengaruh pada Indonesia, namun ada baiknya untuk mengambil kasus ini sebagai pelajaran, yaitu lebih waspada dengan kepentingan-kepentingan asing di wilayah-wilayah kedaulatan Indonesia. (Berbagai sumber/A15)

Baca juga :  Terusan Thailand: Tiongkok Untung, Singapura Bangkrut?
spot_imgspot_img

#Trending Article

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

erang Iran-Israel diprediksi akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Mengapa demikian? 

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Ini Rahasia Jokowi Kalahkan Megawati?

Kendati diprediksi melemah pasca kepresidenan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki kunci rahasia agar tetap bisa memiliki pengaruh dalam politik dan pemerintahan. Bahkan, Jokowi agaknya mampu untuk melampaui kekuatan dan pengaruh Megawati Soekarnoputri. Mengapa demikian?

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...