HomeDuniaSerangan Trump Terhadap Media Picu Kontroversi

Serangan Trump Terhadap Media Picu Kontroversi

Presiden Amerika Serikat ke -45 yang kontroversial, Donald Trump, kembali melakukan hal yang memicu protes keras. Kali ini dia melancarkan serangan terhadap media massa, hal tersebut diutarakannya dalam jumpa pers yang hanya berlangsung selama 75 menit di Gedung Putih, Kamis (16/2).


pinterpolitik.com

WASHINGTON – Dalam jumpa pers tersebut, Trump menyebut media massa sebagai “musuh rakyat”. Pernyataan itu ia ulangi kembali di akun twitter pribadinya dengan menuliskan kalau sejumlah media seperti New York Times, NBC News, ABC News, CBS, dan CNN adalah musuh rakyat Amerika.

“Mereka menjadi bagian besar dari masalah, mereka bagian dari sistem yang korup. Manakala media berbohong kepada rakyat, saya tidak akan membiarkan mereka. Saya akan melakukan apa saja agar mereka tidak bisa melakukannya. Mereka punya agenda sendiri, dan agenda itu bukan agenda kalian,” kata Trump.

Ucapan Trump itu menyulut amarah para jurnalis dan pembela kebebasan pers, mereka bereaksi keras terhadap kecaman Trump yang semakin sengit terhadap media berita di Amerika. Menurut Senator Partai Republik, John McCain, menindas kebebasan pers adalah hal yang awalnya biasa dilakukan para diktator.

Bukan tanpa alasan Trump melancarkan serangan kepada media Amerika, Trump menganggap media Amerika sering menyebarkan kabar-kabar bohong tentang pemerintahannya. Semua berita tentangnya hanya berupa kekacauan, padahal yang terjadi adalah sebaliknya.

Trump menegaskan, tim pemerintahannya tidak sekacau yang diberitakan media-media itu, karena tim pemerintahannya sudah seperti “mesin yang dirawat baik”, sehingga semua berjalan lancar.

Bahkan Trump pun menuding media menjadi pemicu utama gagalnya kerjasama Amerika dan Rusia. Ia mengatakan pemerintahannya kesulitan untuk menandatangani kesekapatan dengan Presiden Vladimir Putin dalam mengurangi ketegangan dengan Moscow. Gagalnya upayanya tersebut, tak lain akibat gencarnya media mengabarkan hubungan antara pemerintahannya dengan Rusia.

Baca juga :   Putin dan Rusia Berduka

Trump sepertinya lupa bahwa kebebasan pers adalah contoh dari negara demokrasi, pers juga institusi yang berfungsi untuk mengkritisi dan menjadi bagian dari sosial kontrol, agar dapat menganalisa serta mempublikasikan berbagai kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan warga negaranya. (Berbagai sumber/A15)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

erang Iran-Israel diprediksi akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Mengapa demikian? 

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Ini Rahasia Jokowi Kalahkan Megawati?

Kendati diprediksi melemah pasca kepresidenan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki kunci rahasia agar tetap bisa memiliki pengaruh dalam politik dan pemerintahan. Bahkan, Jokowi agaknya mampu untuk melampaui kekuatan dan pengaruh Megawati Soekarnoputri. Mengapa demikian?

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Iran vs Israel, PD III Sudah Dimulai?

Ketakutan akan Perang Dunia III mencuat bersamaan dengan serangan yang dilakukan Iran ke Israel. Mungkinkah kita sudah berada di awal Perang Dunia III?

Airdrop Gaza Lewati Israel, Prabowo “Sakti”?

Prabowo Subianto disebut berperan besar dalam pemberian bantuan kemanusiaan pemerintah Indonesia ke Gaza melalui penerjunan dari udara oleh pesawat TNI-AU. Lobi Prabowo dan aksi-reaksi aktor-aktor internasional dalam merespons intensi Indonesia itu dinilai sangat menarik. Utamanya, proyeksi positioning konstruktif dan konkret Indonesia dalam konflik Israel-Palestina, beserta negara-negara terkait lainnya.

MK Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran, Tapi Sahkan Prabowo?

Pendapat menarik diungkapkan oleh Denny Indrayana yang menyebut Mahkamah Konstitusi (MK) bisa saja hanya mendiskualifikasi Gibran dan tetap mensahkan kemenangan Prabowo sebagai presiden.

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...