HomeDuniaPenyidik Malaysia Akan Panggil Diplomat Korut

Penyidik Malaysia Akan Panggil Diplomat Korut

Seperti diberitakan, Jong Nam tewas tak lama setelah diserang dengan semprotan bahan beracun saat dia sedang berada di terminal KLIA 2 dalam perjalanan menuju pesawat yang akan membawanya pulang ke Makau.


pinterpolitik.com

KUALA LUMPUR – Penyidik Kepolisian Malaysia akan memanggil seorang diplomat Korea Utara terkait dengan penyidikan kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Sebelumnya, Kepolisian Malaysia telah menangkap lima warga Korut yang diduga terkait pembunuhan Jong Nam di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) 2, Senin (13/2/2017).

Kepala Kepolisian Diraja Malaysia, Khalid Abu Bakar, Rabu (22/2), menyebutkan, tiga warga Korut lain, termasuk seorang diplomat senior di Kedutaan Besar Korut di Kuala Lumpur, Hyon Kwang Song, akan dimintai keterangan. Selain itu, seorang karyawan maskapai penerbangan Korut, yakni Kim Uk Il.

Khalid mengatakan, Kepolisian telah mengirimkan surat kepada Duta Besar Korut untuk memungkinkan penyidik mewawancarai keduanya.

Seperti diberitakan, Jong Nam tewas tak lama setelah diserang dengan semprotan bahan beracun saat dia sedang berada di terminal KLIA 2 dalam perjalanan menuju pesawat yang akan membawanya pulang ke Makau.

Sempat di Indonesia

Sementara itu, empat warga Korut, yang dicari Kepolisian Malaysia, diketahui pernah berada di Indonesia. Sejauh itu, belum diketahui apa yang mereka lakukan selama berada di Indonesia.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Imigrasi, Selasa (21/2), keempat orang tersebut meninggalkan Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pada 19 Januari dan 13 Februari 2017.

Tersangka pelaku lainnya, yang sudah ditangkap, dua perempuan, di antaranya Siti Aisyah, berpaspor Indonesia, dan Doan Thi Huong,  berpaspor Vietnam. Keduanya ditahan di Malaysia.

Tiga dari empat warga Korea Utara tersebut, yakni Ri Jae Nam, Ri Ji Hyon dan Hong Song Hak, berangkat pada 13 Februari 2017, pukul 22.21 dari Bandara Soetta menuju Dubai. Ketiganya menggunakan pesawat dengan nomor penerbangan EKO359.

Seorang lainnya, O Jonggil, berangkat pada 19 Januari 2017, pukul 11.26, dari Bandara Soetta menuju Bangkok, Thailand. Ia menaiki pesawat ngan nomor penerbangan TG434.

Menurut Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi, Agung Sampurno, saat ini yang bisa disampaikan kepada publik adalah data mengenai pelintasan ke luar negeri. Sedang data pelintasan masuk ke Indonesia termasuk dalam kategori rahasia.

“Data itu tidak bisa dibuka begitu saja, kecuali diminta penyidik,” kata Agung. (Kps/E19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Ini Rahasia Jokowi Kalahkan Megawati?

Kendati diprediksi melemah pasca kepresidenan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki kunci rahasia agar tetap bisa memiliki pengaruh dalam politik dan pemerintahan. Bahkan, Jokowi agaknya mampu untuk melampaui kekuatan dan pengaruh Megawati Soekarnoputri. Mengapa demikian?

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Iran vs Israel, PD III Sudah Dimulai?

Ketakutan akan Perang Dunia III mencuat bersamaan dengan serangan yang dilakukan Iran ke Israel. Mungkinkah kita sudah berada di awal Perang Dunia III?

Airdrop Gaza Lewati Israel, Prabowo “Sakti”?

Prabowo Subianto disebut berperan besar dalam pemberian bantuan kemanusiaan pemerintah Indonesia ke Gaza melalui penerjunan dari udara oleh pesawat TNI-AU. Lobi Prabowo dan aksi-reaksi aktor-aktor internasional dalam merespons intensi Indonesia itu dinilai sangat menarik. Utamanya, proyeksi positioning konstruktif dan konkret Indonesia dalam konflik Israel-Palestina, beserta negara-negara terkait lainnya.

MK Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran, Tapi Sahkan Prabowo?

Pendapat menarik diungkapkan oleh Denny Indrayana yang menyebut Mahkamah Konstitusi (MK) bisa saja hanya mendiskualifikasi Gibran dan tetap mensahkan kemenangan Prabowo sebagai presiden.

Puan Maharani ‘Reborn’?

Puan Maharani dinilai tetap mampu pertahankan posisinya sebagai ketua DPR meski sempat bergulir wacana revisi UU MD3. Inikah Puan 'reborn'?

Puan x Prabowo: Operasi Rahasia Singkirkan Pengaruh Jokowi?

Megawati disebut menugaskan sang putri, Puan Maharani, untuk melakukan lobi dan pendekatan ke kubu Prabowo sebagai pemenang Pemilu.

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...