HomeCelotehWarisan Jokowi, Bobby Mulus di Medan

Warisan Jokowi, Bobby Mulus di Medan

“Di Sumut keluarga semua, contoh di Nasdem ada kakak saya, di Golkar ada tulang saya, di Hanura ada tulang saya, dulu di Gerindra ada adik kandung dari almarhum ayah saya, di PDIP ada ayah mertua, Pak Jokowi”. – Bobby Nasution, menantu Jokowi


PinterPolitik.com

Bicara tentang politik emang nggak ada habisnya. Hal inilah yang setidaknya terlihat sedang terjadi pada menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution. Buat yang belum tahu, Bobby ini adalah suami dari Kahiyang Ayu, anak kedua dari Presiden Jokowi.

Nah, Bobby ini baru saja bertandang ke Kantor Partai Nasdem di Medan. Sebelumnya, doi memang dikabarkan akan maju di Pilkada Medan. Menariknya, Bobby datang dengan membawa embel-embel “restu Jokowi”.

Ia menyebutkan bahwa dirinya telah ngobrol dengan Jokowi terkait keinginannya tersebut dan sang presiden mendukungnya.

Beh, kalau udah di-ACC kayak gini sama big boss, siapa pun saingannya kemungkinan besar bakal lewat. Apalagi, Medan emang jadi salah satu titik politik yang cukup penting di Indonesia bagian barat.

Tinggal nunggu nih si Gibran sama Kaesang bakal mau ikutan jejak sang ipar atau nggak. Kayaknya mereka berdua itu lebih tertarik masak-masak dan jualan makanan. Bikin makanan yang membahagiakan bisa nggak mas? Upppss. Hehehehe.

Yang jelas, nama keduanya sempat masuk dalam daftar tokoh paling populer untuk jadi Wali Kota Solo.

Jadi ini mah, bakal ada dinasti politik Jokowi. Publik kan udah disuguhi dinasti Soekarno, Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ratu Atut, dan lain sebagainya.

Tapi, emangnya bakal mirip ceritanya dengan dinasti-dinasti di Tiongkok, kayak Dinasti Ming dan Dinasti Qing yang membangun kekuasaan untuk waktu ratusan tahun?

Hmm, emang nggak bakalan kayak gitu sih lamanya, apalagi saat ini Indonesia juga menerapkan demokrasi.

Tapi, konteks kekuasaan keluarga-keluarga dalam politik di banyak negara udah jadi rahasia umum. Sejarawan Amerika Serikat (AS), Arthur Schlesinger Jr. pernah menyebutkan bahwa bahkan di negara seperti AS sekalipun, kekuatan politik dinasti atau keluarga masih sangat besar dan mempengaruhi perjalanan negara tersebut.

Kalau rajin ngorek-ngorek berita, pasti tahulah sama Trudeau family di Kanada, lalu ada Kennedy, Bush dan Clinton family di AS, Nehru-Gandhi family di India, Park family di Korea Selatan, hingga Soekarno dan Soeharto family di Indonesia.

Yang terpenting mah orang-orangnya itu – sekalipun punya hubungan keluarga – benar-benar dilihat dan dipilih karena kemampuan. Bukan karena koneksi dan hubungan keluarga. Eaaa eaa.

Jadi, pertanyaannya, siapa nih yang berani menantang dinasti Jokowi di Medan? (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

MK Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran, Tapi Sahkan Prabowo?

Pendapat menarik diungkapkan oleh Denny Indrayana yang menyebut Mahkamah Konstitusi (MK) bisa saja hanya mendiskualifikasi Gibran dan tetap mensahkan kemenangan Prabowo sebagai presiden.