HomeCelotehTito Tak Mau Negara Kalah

Tito Tak Mau Negara Kalah

“Mengapa slalu aku yang mengalah? Tak pernahkah kau berpikir sedikit tentang hatiku?” – Seventeen, Selalu Mengalah


Pinterpolitik.com

Belum lama menjabat, Mendagri Tito Karnavian sepertinya sudah mulai dihadapkan dengan berbagai pekerjaan. Mulai dari lawatan ke Papua hingga perkara serapan anggaran di daerah, menjadi segelintir dari segudang pekerjaan Pak Tito ini. Wah, semangat ya Pak.

Di antara pekerjaan-pekerjaan yang menumpuk itu, Pak Tito juga dihadapkan dengan persoalan kiprah organisasi masyarakat (ormas) yang tak jarang meresahkan masyarakat secara luas dan pelaku bisnis secara khusus.

Baru-baru ini kan sempat heboh soal surat tugas dari Pemkot Bekasi kepada ormas untuk mengelola lahan parkir minimarket. Nah, dalam video yang viral, terlihat kalau ormas tersebut melakukan tekanan agar pengelolaan jatah parkir itu dapat dipenuhi oleh pengusaha minimarket.

Masyarakat jelas heboh dan juga resah karena hal itu. Gimana enggak, sikap ormas itu terlihat seperti menekan sekali, bahkan kerap dikaitkan dengan tindakan premanisme. Nah, dengan sikap seperti itu, jadi banyak yang bertanya, kok pemerintah gak punya sikap apa-apa dan malah memberi surat tugas? Bukannya pengusaha jadi resah ya kalau kayak gini?

Nah, rupanya perkara ini telah mendapatkan perhatian dari Pak Tito. Mantan Kapolri ini punya pernyataan yang cukup tegas terkait dengan hal itu: negara tidak boleh kalah dengan ormas. Wah, mantap Pak Tito, ini nih yang mungkin diharapkan banyak  masyarakat dan pelaku usaha dari pemerintah.

Eits tapi tunggu dulu nih, gimana ya nanti praktik negara bertindak tegas pada ormas yang kerap berlaku bak preman ini? Di atas kertas sih, seperti diungkap Pak Tito kalau ada tindak pidana, kepolisian bisa langsung melakukan penangkapan, tapi apakah kenyataannya bisa semudah itu?

Baca juga :  Sejarah Penistaan Kata Diktator

Kalau dilihat-lihat, ormas yang dianggap bertindak bak preman ini sebenarnya kerap punya hubungan patronase dengan elite-elite politik dan pemerintahan. Tak jarang, ada pejabat tingkat tinggi yang bercokol di ormas-ormas itu entah sebagai pengurus atau sebagai anggota kehormatan dan sejenisnya.

Kalau misalnya pejabat setingkat Pak Jokowi dan Pak Ma’ruf aja punya pertalian dengan ormas, gimana caranya negara bisa tidak kalah dari ormas ya? Click To Tweet

Nah, mohon maaf dan mohon izin nih, Pak Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Pak Wapres Ma’ruf Amin ini sempat dinobatkan sebagai anggota kehormatan salah satu ormas beken di negeri ini. Di luar itu, ada banyak pejabat-pejabat lain yang menjalin hubungan dekat dengan ormas yang beberapa dituding melakukan praktik premanisme.

Kalau misalnya pejabat setingkat Pak Jokowi dan Pak Ma’ruf aja punya pertalian dengan ormas, gimana caranya negara bisa tidak kalah dari ormas ya? Apa Pak Tito bakal punya langkah berani agar negara tetap tidak kalah kalau melihat kondisi itu?

Tapi ya Pak Tito ini kan orang yang cukup berpengalaman memetakan kelompok masyarakat, pasti bisalah ya memilah tindakan yang tepat untuk ormas tertentu. Kita tunggu aja deh kiprah Pak Tito ini dalam mengatur relasi pemerintah daerah dan ormas. Yang jelas memang betul sih, negara tidak boleh kalah. (H33)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Membaca Siapa “Musuh” Jokowi

Dari radikalisme hingga anarko sindikalisme, terlihat bahwa ada banyak paham yang dianggap masyarakat sebagai ancaman bagi pemerintah. Bagi sejumlah pihak, label itu bisa saja...

Untuk Apa Civil Society Watch?

Ade Armando dan kawan-kawan mengumumkan berdirinya kelompok bertajuk Civil Society Watch. Munculnya kelompok ini jadi bahan pembicaraan netizen karena berpotensi jadi ancaman demokrasi. Pinterpolitik Masyarakat sipil...

Tanda Tanya Sikap Gerindra Soal Perkosaan

Kasus perkosaan yang melibatkan anak anggota DPRD Bekasi asal Gerindra membuat geram masyarakat. Gerindra, yang namanya belakangan diseret netizen seharusnya bisa bersikap lebih baik...