HomeCelotehSoal Gaji, Jurus Kamehameha Sandi

Soal Gaji, Jurus Kamehameha Sandi

“Kau tidak akan pernah menang jika bergantung pada teknik orang lain, dan itu sangat tidak berguna bagi musuhmu”. – Son Goku


PinterPolitik.com

[dropcap]A[/dropcap]nak-anak era 1990-an pasti tak asing dengan serial Power Rangers. Iya, tahu. Power Rangers emang nggak pakai jurus Kamehameha yang jadi judul tulisan ini kok.

Cuma mau bilang bahwa di serial tentang sekelompok jagoan yang pakai baju warna-warni lengkap dengan helm itu – walaupun nggak lagi bawa motor – selalu ada serangan pamungkas buat ngalahin monster-monster musuh.

Biasanya mereka gabungin senjata setiap anggota, terus jadilah senjata gede yang bisa membuat musuh jadi debu dengan sekali tembak. Wusshhh. Sekalipun musuhnya mungkin bakal bilang: “Maaf, aku sudah ada yang punya”! Eh, itu nembak yang lain ya? Hahaha.

Nah, hal yang serupa juga ada di serial manga Dragon Ball. Jagoan kita yang bernama Son Goku emang selalu menggunakan jurus pamungkas yang disebut Kamehameha ketika akan mengakhiri perlawanan musuh.

Banyak yang bilang kalau kata-kata penutup Sandi itu membuat penampilan dirinya dan Prabowo lebih unggul dibandingkan petahana. Click To Tweet

Mungkin nggak banyak yang tahu juga bahwa Kamehameha itu adalah nama pemimpin Kerajaan Hawai di tahun 1700-an. Kamehameha I yang bernama asli Kalani Paiʻea Wohi o Kaleikini Kealiʻikui Kamehameha o ʻIolani i Kaiwikapu kauʻi Ka Liholiho Kūnuiākea – busyet, itu nama apa gerbong kereta api – adalah pendiri kerajaan kepulauan tersebut.

Nah, dalam konteks sebagai serangan pamungkas, mungkin jurus Kamehameha itulah yang digunakan oleh Sandiaga Uno dalam debat kelima Pilpres 2019 beberapa hari lalu.

Bukan beneran neriakin “Kaaameeehameeha” sambil nembakin gelombang cahaya putih ke Pak Jokowi sama Kiai Ma’ruf Amin loh ya. Tapi soal momentum serangan pamungkasnya yang bikin kata-kata Sandi dalam debat tersebut jadi mirip kayak jurusnya Son Goku itu.

Baca juga :  Megawati dan Tumbangnya Trah Soekarno 

Hal ini bisa dilihat saat cawapres dari Prabowo Subianto itu menyampaikan pernyataan penutupnya. Doi mulai dari bilang bahwa dirinya dan Pak Prabowo nggak akan menggunakan gaji yang diterima sepeser pun dan bakal disumbangkan untuk anak yatim.

Beh, itu udah ngejual banget. Artinya Sandi mau bilang bahwa dirinya dan Prabowo nggak lagi ngejar kekayaan dengan bertarung dalam kontestasi ini.

Terus, Sandi juga bilang bahwa TPS itu kepanjangannya Tusuk Prabowo Sandi.

“Mau cari kerja gampang? Tusuk Prabowo Sandi. Mau pemerintahan bersih? Tusuk Prabowo Sandi”, demikian kata Sandi sambil diikuti janji-janji kampanyenya.

Beh, udah pasti serangan itu pamungkas banget. Soalnya yang dilakukan oleh Sandi ini adalah salah satu prinsip utama dalam marketing – yang tentu saja bisa diaplikasikan dalam dunia politik – yaitu menarget customers atau dalam hal ini para pemilih.

Apalagi, Sandi ngomong kayak gitu sambil megang contoh surat suara. Ini juga sekaligus membuat penyampainnya terlihat berbeda dibandingkan Jokowi. Lagi-lagi strategi marketing banget.

Beh, timses Jokowi-Ma’ruf pasti langsung pusing, terus nyari jamu anti masuk angin, dan kejang-kejang dibuat jurus Kamehameha itu. Apalagi, banyak yang bilang kalau kata-kata penutup Sandi itu membuat penampilan dirinya dan Prabowo lebih unggul dibandingkan petahana.

Yang jelas, pertarungan politik ini akan terlihat beberapa hari lagi. Sandi telah nembakin Kamehameha-nya. Tinggal nunggu nih, apakah strategi itu bisa membuat dirinya dan Prabowo bisa jadi kayak Raja Kamehameha I atau nggak. Wussshhh. (S13)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Kegagalan PSI untuk lolos ke parlemen pusat dalam dua gelaran Pemilu berturut-turut memang menimbulkan pertanyaan besar.

The Tale of Two Sons

Jokowi dan SBY bisa dibilang jadi presiden-presiden yang berhasil melakukan regenerasi politik dan sukses mendorong anak-anak mereka untuk terlibat di dunia politik.

Gemoy Effect: Prabowo Menang Karena TikTok Wave?

TikTok menjadi salah satu media kampanye paling populer bagi pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.