HomeCelotehSaat Gerindra Seperti Chelsie Monica

Saat Gerindra Seperti Chelsie Monica

“Meskipun 42 persen anak muda belum punya pilihan ini bisa menjadi isu, sehingga mereka sebagai menjawab tidak tahu tidak jawab, tapi bisa juga karena anak muda yang kita wawancara waktu survei awal Maret itu belum tahu betul siapa yang akan mereka pilih, tetapi dari mereka yang menyatakan punya preferensi 16 persen anak muda itu memilih Gerindra”. – Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia


PinterPolitik.com

Zaman sekarang ini, untuk jadi populer memang mau tidak mau harus jago-jago mem-branding image. Atau minimal mendapatkan momentum tertentu yang membuat nama kita jadi dikenal oleh lebih banyak orang.

Contohnya kayak Woman International Master (WIM) Chelsie Monica. Itu loh komentator yang mencuri perhatian publik saat pertarungan catur antara Irene Sukandar vs Dewa Kipas (Dadang Subur). Soalnya, saat orang-orang pada fokus pada keseruan langkah Dewa Kipas dan Irene Sukandar, yang lain pada salah fokus sama Chelsie yang rupawan. Emang netizen ya. Hehehe.

Baca Juga: Jokowi dan Ancaman McCarthyism Joe Biden

Tapi gara-gara itu, Chelsie langsung populer. Pengikut doi di media sosial juga bertambah signifikan. Sukses nih doi jadi idola baru, khususnya di kelompok anak-anak muda generasi Z dan milenial. Salut juga loh untuk prestasinya di bidang percaturan.

Nah, konteks popularitas ini nyatanya juga tengah terjadi dalam dunia partai politik di Indonesia. Ini terkait hasil survei terbaru yang dibuat oleh Indikator Politik Indonesia. Survei kali ini menyasar 1200 responden yang berasal dari kelompok umur 17-21 tahun.

Menariknya, dari sisi pilihan partai, kebanyakan anak muda justru memilih Partai Gerindra. Iyess, Partai Gerindra cuy.

Bahkan, partai besutan Prabowo Subianto ini unggul dibandingkan si banteng moncong putih, PDIP. Gerindra mendapatkan 16 persen suara, berbanding 14,2 persen milik PDIP. Walaupun 42 persen responden belum memberikan jawaban alias tidak tahu, setidaknya keunggulan Gerindra ini jadi tanda-tanda bahwa partai tersebut sudah mulai punya basis pemilih di kelompok muda.

Wih, tanda-tanda Gerindra bakal ngalahin PDIP apa gimana nih? Uppps.

Baca juga :  Sidang MK: Prabowo Dilantik, Gibran Didiskualifikasi?

Tapi salut juga sih buat Gerindra yang sukses melakukan image branding di hadapan para pemilih muda. Admin media sosialnya berarti lumayan oke. Hehehe.

Ini juga tidak lepas dari kampanye negatif terhadap PDIP yang muncul di media sosial. Sempat beberapa waktu lalu ada trending “Bubarkan PDIP” hingga “Korupsi Bansos” dan lain sebagainya. Anak-anak muda yang melek medsos udah pasti memperhatikan ini. PDIP juga sering dicap sebagai red bull party – diplesetkan dari merek minuman berenergi.

Hmm, setidaknya Gerindra patut berbangga, soalnya anak muda akan jadi kunci buat kontestasi elektoral di masa yang akan datang. Di 2024, usia 15-29 tahun akan jadi salah satu kelompok yang paling besar – bakal untung tuh siapa yang bisa meraih dukungan dari mereka yang udah cukup umur buat milih.

Menarik untuk ditunggu kelanjutannya. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

MK Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran, Tapi Sahkan Prabowo?

Pendapat menarik diungkapkan oleh Denny Indrayana yang menyebut Mahkamah Konstitusi (MK) bisa saja hanya mendiskualifikasi Gibran dan tetap mensahkan kemenangan Prabowo sebagai presiden.