HomeCelotehRizal Ramli “Merapat” Ke Istana?

Rizal Ramli “Merapat” Ke Istana?

“Pagi ini, hari Minggu yang longgar, bertemu dengan sahabat Rizal Ramli (Mas RR). Asyik berdiskusi tentang situasi politik, hukum, ekonomi, dan sebagainya, membaca potret bangsa dan negara sejak era Orba (orde baru) sampai dengan sekarang”. – Mahfud MD, Menko Polhukam


PinterPolitik.com

Bicara soal Rizal Ramli emang nggak jauh-jauh dari kritikan pedas, pernyataan-pernyataan yang menohok misalnya terhadap Menteri Keuangan Sri Mulyani, atau juga soal cuitan-cuitannya di Twitter yang selalu jadi sumber berita.

Yang jelas, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman di periode pertama kekuasaan Jokowi ini adalah sosok yang selalu vokal. Bahkan banyak yang berseloroh: “Pemberitaan politik tak akan ramai tanpa Rizal Ramli”.

Tak heran, sosoknya kemudian menjadi identik dengan kelompok-kelompok oposisi pemerintah. Rizal Ramli dan PKS misalnya, mungkin tak pernah satu visi dan tujuan. Tapi “the enemy of my enemy is my friend”. Musuh dari musuh saya adalah teman saya. Seperti itulah politik.

Nah, beberapa hari lalu, Pak RR – begitu namanya sering disingkat – bertemu dengan Menko Polhukam Mahfud MD. Dalam pertemuan tersebut, baik Mahfud maupun RR sama-sama menyebutkan bahwa mereka membicarakan banyak hal, mulai dari hubungan mereka di era Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menjadi Presiden – di mana baik Mahfud maupun RR adalah menteri di kabinet Gus Dur – hingga persoalan kebangsaan lainnya.

Dua-duanya juga kompak mengunggah momen pertemuan itu di media sosialnya masing-masing. Duh, emang benar-benar sahabatan ini mah. Hehehe.

Tapi, banyak yang kemudian berspekulasi, apa sebetulnya misi Mahfud MD ketemu Rizal Ramli? Apakah ini jadi jalan untuk “meredam” kritik dari mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri Indonesia di era Gus Dur ini?

Well, tak salah untuk menduga demikian. Pasalnya, pernyataan-pernyataan Rizal Ramli memang kerap menjadi bahan pemberitaan yang kemudian berujung pada pembentukan opini masyarakat. Pada akhirnya memang hal-hal singkat yang ia ungkapkan lewat Twitter berdampak sangat besar secara politik, termasuk terhadap pemerintahan yang sedang berkuasa.

Beh, emang the power of Twitter ini mah. Heil Donald Trump! Uppps.

Tapi ya memang media seperti Twitter sangat besar pengaruhnya di dunia politik. Makanya banyak buzzer di situ, banyak debat dan marah-marah di situ, serta banyak hoaks yang bertebaran di situ.

Nggak ada yang tahu pasti apakah Mahfud memang mengajak Rizal Ramli untuk lebih “tenang”, atau bahkan malah menawarinya jabatan tertentu. Kan lagi ramai soal reshuffle. Menarik untuk ditunggu nih. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Kegagalan PSI untuk lolos ke parlemen pusat dalam dua gelaran Pemilu berturut-turut memang menimbulkan pertanyaan besar.

The Tale of Two Sons

Jokowi dan SBY bisa dibilang jadi presiden-presiden yang berhasil melakukan regenerasi politik dan sukses mendorong anak-anak mereka untuk terlibat di dunia politik.

Gemoy Effect: Prabowo Menang Karena TikTok Wave?

TikTok menjadi salah satu media kampanye paling populer bagi pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.