HomeCelotehPSI, Partai Oportunis?

PSI, Partai Oportunis?

“Tanah yang kuinjak sama sepertimu, langit yang kujunjung sama sepertimu, aku tak berbeda darimu. Udara yang kuhirup kau hirup juga, dingin yang kau rasa, kurasakan sama. Kita tak terlihat beda.” Dialog Dini Hari, ‘Aku Adalah Kamu’


PinterPolitik.com

[dropcap]B[/dropcap]anyak yang bilang fasisme adalah sebuah pemikiran yang haram untuk diimani, utamanya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Siapa yang tidak muak dengan ideologi ini coba?

Kalau ibarat makanan, fasisme itu adalah kembang gula yang dikerumuni ribuan semut. Manis rasanya sih, hmm tapi sekali kamu gigit, siap-siap deh kamu dikecup semut yang terlihat unyu namun menyakitkan hehehe.

Jika kita tidak salah, pasti benar. Jika benar pasti dapat hadiah. Kalau gitu sama dong gengs kayak praduga yang disampaikan Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi.

Menurut Mas Dedek, ada kejanggalan yang serius saat para aktivis 1998 malah berdiri menjadi pendukung Prabowo Subianto, tokoh yang oleh banyak pihak dianggap “bertanggung jawab” dalam tragedi tersebut.

Kok bisa?

Iya, isu yang beredar memang menyebut bahwa Prabowo adalah salah satu “belati” milik Presiden Soeharto yang dituduh sebagai penganut fasisme. Eits gengs pliss yah, ini baru rumor loh ya, bukan serius.

Ya, walaupun baru rumor gengs, sebagian masyarakat Indonesia sudah benar-benar mengimani isu itu loh. Kalau kalian gimana gengs percaya atau tidak nih?

Mas Dedek bukan ujuk-ujuk komentar kaya gitu, seperti ungkapan “engak ada angin, engak ada hujan, tau-taunya udah becek dan nggak ada ojek.” Hehehe.

Dan sebentar lagi kebakaran jenggot deh para mantan aktivis yang deket sama Pak Prabowo.

Selidik punya selidik gengs, sebelumnya Mas Dedek memang terafiliasi dengan PSI yang disebut-sebut lagi “cari muka”. Kata orang loh ya hehe.

Baca juga :  Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Hmm mungkin karena partainya Mas Dedek ini mendukung Presiden Jokowi dengan sangat agresif kali ya? Puk puk puk, sabar ya Mas.

Nasib emang jadi politikus, harus siap ngadepin yang kayak gini-gini, engak berdarah engak lebam, tapi tiba-tiba sakit.

Iya mas tau kok, PSI bukan partai yang cari muka. Tapi hati-hati loh Mas kalo sampe bilang yang “penjilat” itu adalah aktivis 1998 yang hari ini justru mencapreskan jenderal yang katanya dulu dituntut untuk diadili.

Aduh, aku sih gak mau ikutan deh.

Tapi kalo yang dibilang mas Dedek itu bener, jadi inget kata Tomas Hobs: “Manusia adalah serigala bagi manusia lain.” Serem gangs, awalnya diterkam, sekarang ikut menerkam. (G11)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...