“Santri bukan yang mondok saja, tapi siapapun yang berakhlak seperti santri, dialah santri.” ~Gus Mus
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]etua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ledia Hanifah Amaliyah yakin pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bisa menarik banyak suara dari kalangan santri. Hayo gaes, menurut kalian mungkin nggak?
Di kubu sebelah punya calon dari kalangan ulama. Terus yang ada di sekelilingnya juga banyak ulama-ulama NU, di mana biasanya menjadi panutan para santri-santri NU yang menyebar di tanah air.
Ehh iya, kalau di kubu oposisi kan juga ada Sandiaga, ulama modern. Hohoho.
Tapi optimis mah boleh aja ya. Kan ada pepatah mengatakan, buatlah mimpi sebanyak bintang di langit. Biar kalau satu nggak kesampean, masih ada ribuan mimpi lagi yang bisa dikejar. Ntap…
Santri menjadi golong istimewa yang selalu dilimpahi kasih sayang para politikus menjelang pemilu... Click To TweetLedia berujar, santri, pelajar dan mahasiswa merupakan kalangan pemilih muda. Sebanyak 60 persen potensi pemilih pada Pilpres 2019 menurutnya dari kalangan muda. Total 60 persen suara itu disebut harus jadi milih Prabowo-Sandiaga.
Nah, kalau targetnya setinggi itu, berarti Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga harus kreatif menyiapkan konten kampanye yang kreatif dan kekinian.
Ya, selama ini kalau lihat, materi kampanye Sandiaga sih seger ya. Doi bikin video-video parodi yang menghibur di sosial media. Belum lagi isi retorikanya yang penuh sensasi dan menggelitik. Tapi kalau Pak Prabowo apa kabar nih? The New Prabowo gimana kelanjutannya? Ehhh… mau tetap jadi otentik aja ya? Wkwkwk.
Menurut Ledia, Prabowo lebih banyak melakukan silaturahmi ke pesantren-pesantren untuk meraih suara anak muda dari kalangan santri. Hmm, kenapa santri yang diutamakan?
Ternyata Prabowo melihat bagaimana sesungguhnya para santri memiliki kemampuan dan bakat, sehingga bila didukung dengan tepat akan dapat bersaing dalam dunia global.
Ledia menyebutkan, Prabowo berjanji akan meningkatkan kualitas sistem pendidikan di pesantren-pesantren sehingga dapat mencetak generasi unggul yang mandiri dan berjiwakewirausahaan.
Yaa, emang sekarang santri nggak dapat perhatian dari kubu ono? Malah kalau sepengetahuan aku ya, pesantren menjadi ladang kebaikan bagi mereka-mereka yang sedang berebut kursi kekuasaan. Santri jadi banjir perhatian, seperti anak emas gitulah, disamper, disapa, digombalin. Ehhh… (E36)
