HomeCelotehMasyarakat Rindu Fahri dan Fadli

Masyarakat Rindu Fahri dan Fadli

“Azis diduga memerintahkan ajudannya menghubungi SRP untuk datang ke rumah dinasnya. Artinya, Azis justru memfasilitasi terjadinya pelanggaran hukum yang dilakukan MS dengan SRP”. – Wakil Ketua LP3HI Kurniawan Adi Nugroho


PinterPolitik.com

Jadi pimpinan DPR sepertinya punya untung dan ruginya masing-masing. Keuntungannya jelas dari sisi posisi jabatan yang prestisius. Ketua dan Wakil Ketua DPR bisa dianggap sebagai salah satu karier tertinggi yang bisa diraih oleh seorang politisi.

Sementara, kerugiannya adalah jadi makin sering disorot pemberitaan. Suatu hal kecil yang dilakukan akan terasa 10 kali lipat lebih besarnya kalau itu dilakukan oleh pimpinan DPR.

Lihat aja Bu Puan Maharani. Ketua DPR kita ini jadi “musuh bersama masyarakat Indonesia” akibat aksinya yang mematikan microphone salah satu anggota DPR yang tengah berbicara pada Sidang Paripurna DPR terkait pembahasan UU Cipta Kerja.

Baca Juga: Ada Agenda Penenggelaman Ma’ruf Amin?

Akibatnya, sampai saat ini, Puan masih menjadi sasaran serangan netizen yang menganggapnya tidak demokratis. Padahal itu udah berbulan-bulan lalu loh ya kejadiannya.

Lain Puan, lain lagi pimpinan DPR yang lain. Sufmi Dasco Ahmad adalah salah satu pimpinan DPR yang beberapa waktu terakhir ini disoroti karena dukungannya bagi vaksin Nusantara yang kontroversial.

Ini dianggap kontraproduktif dengan program vaksinasi pemerintah, apalagi karena BPOM telah memberikan pernyataan resmi terkait uji klinis vaksin tersebut. BPOM menganggap vaksin ini tidak memenuhi syarat-syarat uji klinis.

Lain Puan, lain Sufmi, lain lagi dengan Azis Syamsuddin. Wakil Ketua DPR dari Fraksi Golkar ini kini tersandung dalam kasus yang tengah diselidiki oleh KPK. Yang bersangkutan dianggap terlibat dalam suap yang diberikan kepada penyidik KPK.

Ini terkait penyidik KPK bernama Stefanus Robin Pattuju yang disebut dipertemukan oleh Azis dengan Wali Kota Tanjung Balai, M. Syahrial. Konteks ini menjadi sebuah kontroversi karena bawa-bawa nama institusi perwakilan rakyat.

Baca juga :  Operasi Bawah Tanah UU MD3?

Wih, itu baru statusnya disinggung loh ya. Kalau sudah ditetapkan terlibat dalam kasus ini, bakal lebih berbahaya lagi nih. Apalagi, Pak Azis sudah dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan alias MKD.  

Makanya, nggak heran banyak netizen yang mengaku merindukan sosok mantan pimpinan DPR periode sebelumnya, yakni Fahri Hamzah dan Fadli Zon. Duo F ini emang jadi bikin kangen kalau melihat makin banyaknya masalah dan kontroversi yang dilakukan oleh pimpinan DPR saat ini.

Emang benar sih kata-kata yang bilang: “You know how meaningful someone is, when he is not with us anymore”. Semoga para pimpinan DPR kita bisa jadi lebih baik di waktu yang akan datang. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.