HomeCelotehMafhud MD Tolak Jabatan

Mafhud MD Tolak Jabatan

Selain koalisi tiga partai, ternyata Mahfud MD juga pernah diminta para Kyai Jawa Timur untuk menjajal di Pilgub Jatim. Tapi tawaran itu, ditolak semua oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini, mengapa?


PinterPolitik.com

“Membayangkan ikut Pilgub itu saja sudah capek, apalagi melakukannya.” ~ Mahfud MD

[dropcap]M[/dropcap]encari sosok yang bijak, punya integritas, dan kepemimpinan memang tidak mudah. Sebab tidak jarang, orang yang sangat mengincar kursi jabatan, malahan orang yang sebenarnya tidak memiliki kapabilitas yang cukup untuk itu.

Tak heran bila banyak partai politik (parpol) belakangan ini terlihat kelimpungan mencari kandidat yang akan diusungnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan diselenggarakan 27 Juni nanti.

Kalaupun ada tokoh yang dianggap mumpuni untuk menjadi pemimpin, belum tentu juga orang tersebut bersedia untuk terjun langsung ke dalam pusaran politik praktis. Sebut saja Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mafhud MD.

Walau termasuk rajin mencuitkan komentarnya di media sosial mengenai perkembangan politik tanah air, namun saat ada parpol dan tokoh masyarakat yang memintanya menjadi calon gubernur Jawa Timur, permintaan tersebut malah ditolak. Padahal, banyak lho orang yang ingin sekali dipinang seperti itu.

Apalagi parpol yang meminang enggak main-main, karena  langsung tiga sekaligus! Seperti kita tahu, Gerindra, PKS, dan PAN hingga kini kan masih kesulitan mencari sosok yang akan diusung. Nah, mereka ternyata sempat menawarkan jabatan tersebut ke Mahfud. Sayangnya, ketiganya tetap gigit jari karena terus mendapat penolakan.

Baca juga :  Anies-Ganjar dan Mereka yang "Geruduk" MK

Mahfud beralasan, penolakan itu karena passion-nya hanyalah permasalahan hukum konstitusi dan sosial keagamaan, bukan sebagai kepala daerah. Baginya, ngebayangin ikut Pilgub aja udah capek, apalagi kalau ikut serta di dalamnya. Hmmm, alasan yang sangat masuk akal juga ya.

Sebagai orang yang mengetahui seluk beluk aturan serta pelaksanaan Pilkada yang ruwet dan penuh intrik, tentu yang punya akal sehat akan mikir ribuan kali kalau diajak bergabung. Jangankan ikut safari kampanye, mikirin maharnya aja udah bikin pening duluan. Belum lagi kalau kena kampanye hitam, wah reputasi  yang dibangun bisa langsung habis-habisan. Yah, begitulah politik. (R24)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...