HomeCelotehLuhut dan Mimpi Nuklir Indonesia

Luhut dan Mimpi Nuklir Indonesia

“Dalam mimpi yang sempurna,” – Peterpan, Mimpi yang Sempurna


PinterPolitik.com

Ngomongin nuklir tuh sepertinya lumayan problematik ya. Di satu sisi, nuklir ini bisa jadi sumber energi yang bermanfaat seiring dengan semakin menipisnya cadangan dan tingginya pencemaran energi fosil. Di sisi yang lain, risiko keamanan energi ini juga lumayan suka bikin khawatir.

Terkait dengan isu tersebut, sosok Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan baru-baru ini sempat ngomongin soal nuklir. Sebagai seorang jenderal, Pak Luhut bilang kalau dirinya pengen juga Indonesia punya tenaga nuklir.

Pernyataan dari Pak Luhut ini terlontar setelah sang Menko melakukan perjalanan ke Davos, Swiss untuk menghadiri Forum Ekonomi Dunia. Di sana Pak Luhut melihat ada seorang jenderal berbicara dengan India, Tiongkok, dan Korea Utara.

Kalau kata Pak Luhut, jenderal itu membicarakan nuklir hanya dengan India, Tiongkok, dan Korea Utara. Sementara itu Indonesia seperti gak dianggap, ada media yang bilang dikucilkan malahan.

Nah, mungkin dari percakapan itu makanya Pak Luhut jadi bilang pengen Indonesia punya nuklir. Katanya sih, Pak Luhut udah menyampaikan ide tentang tenaga nuklir itu ke Presiden Jokowi, meski begitu Pak Jokowi saat ini masih membahas isu lain.

Kalau dipikir-pikir, emang sih negara-negara yang punya nuklir ini kerap jadi negara-negara yang dianggap dan gak dikucilkan. Dalam banyak kasus, tenaga nuklir sering kali jadi penyebab suatu negara jadi lebih disegani di percaturan dunia.

Meski begitu, kadang-kadang kepemilikan tenaga nuklir khususnya kalau udah mengarah ke senjata justru malah mengarah ke pengucilan dari negara seperti Amerika Serikat (AS) dan kawan-kawan.

Dalam beberapa kasus, relasi antara AS dengan negara yang punya nuklir kerap diwarnai nuansa panas dingin. Sebagai contoh, hubungan antara AS dengan Iran misalnya jadi lumayan panas dingin karena isu nuklir pada beberapa waktu terakhir.

Merujuk pada kondisi tersebut, mungkin kalau Pak Luhut dan pemerintah ingin punya tenaga nuklir, mungkin harus memperhatikan kondisi semacam ini juga. Jangan sampai Indonesia bisa diajak ngobrol sama negara seperti Korea Utara, tetapi dikucilkan oleh AS.

Tapi ya itu kan baru impian, masih perlu banyak kajian kalau mau punya tenaga nuklir di Indonesia. Semoga aja pemerintah bisa mengambil langkah terbaik yang memperhatikan banyak faktor biar gak salah langkah. (H33)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Membaca Siapa “Musuh” Jokowi

Dari radikalisme hingga anarko sindikalisme, terlihat bahwa ada banyak paham yang dianggap masyarakat sebagai ancaman bagi pemerintah. Bagi sejumlah pihak, label itu bisa saja...

Untuk Apa Civil Society Watch?

Ade Armando dan kawan-kawan mengumumkan berdirinya kelompok bertajuk Civil Society Watch. Munculnya kelompok ini jadi bahan pembicaraan netizen karena berpotensi jadi ancaman demokrasi. Pinterpolitik Masyarakat sipil...

Tanda Tanya Sikap Gerindra Soal Perkosaan

Kasus perkosaan yang melibatkan anak anggota DPRD Bekasi asal Gerindra membuat geram masyarakat. Gerindra, yang namanya belakangan diseret netizen seharusnya bisa bersikap lebih baik...