HomeCelotehLaga Baru: Susi vs Ngabalin

Laga Baru: Susi vs Ngabalin

“Sejarah membuktikan bahwa semua bentuk pemerintahan diktator dan otoriter hanyalah sementara” – Vladimir Putin, Presiden Federasi Rusia


PinterPolitik.com

Cuy, berita yang menyangkut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akhir-akhir ini tentu menjadi sebuah informasi yang mempunyai daya tarik tersendiri daripada sebelumnya ya. Lebih-lebih memang sejak Pak Edhy Prabowo menjabat menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), terdapat beberapa kebijakan yang cukup mengagetkan – dari menghilangkan kegiatan penenggelaman kapal, diperbolehkannya cantrang sebagai alat tangkap, hingga dibukanya izin ekspor benih lobster kembali.

Nah, kali ini mimin tertarik untuk membahas kebijakan yang terakhir saja nih karena lagi hits banget. Sebenarnya,masalah ini bisa dibahas dari banyak sisi ya, cuy. Tapi mimin ingin menyorot satu aktor yang saat ini secara mendadak muncul nih di tengah polemik ekspor benih lobster, yaitu Bapak Ali Mochtar Ngabalin yang saat ini menjabat sebagai Anggota Komisi Pemangku Kepentingan dan Konsultasi Publik Kelautan dan Perikanan.

Pasalnya, secara tiba-tiba doi langsung menembak Ibu Susi Pudjiastuti yang notabene adalah mantan Menteri KP dan orang yang punya pengalaman banyak di sektor bisnis perikanan. Pak Ngabalin ini meminta agar Bu Susi tidak mengganggu pekerjaan Menteri Edhy Prabowo – lebih-lebih dalam kebijakannya yang berkaitan dengan ekspor benih lobster, cuy.

Pak Ngabalin ini menegaskan bahwa kebijakan Bu Susi tidak harus selalu dilakukan kembali oleh Menteri KKP yang sekarang. Maka, doi meminta agar Bu Susi untuk tidak merecoki kinerja Pak Edhy selaku Menteri KKP saat ini.

Witss, ngeri banget nih Pak Ngabalin, kok main melarang orang aja nih dalam berpendapat. Ya, sebenarnya tidak masalah sih jika Pak Ngabalin ini mendukung kebijakan Menteri KPP yang saat ini. Apa mungkin sekarang yang fungsinya Pak Ngabalin menjadi juru bicara (Jubir) dadakan – seperti sebelum-sebelumnya – buat KKP ya? Hehe.

Tapi, kelihatannya kalau sampai melarang Bu Susi berpendapat kok ya rasanya sangat aneh. Terlebih, Bu Susi ini kan orang berpengalaman dalam bidangnya. Bukannya sebagai masyarakat Indonesia, doi itu punya hak berpendapat ya?

Lah wong, Gus Hotman (sapaan akrab Hotman Paris Hutapea) saja sampai memuji langkah-langkah Bu Susi loh, sebelumnya. Duh, Pak Ngabalin bahaya nih kalau sampai mempermasalahkan kebebasan berpendapat Bu Susi.

Dukung ya dukung, itu tidak masalah sama sekali, lebih-lebih siapa tahu fungsi doi memang menjadi bumper. Soalnya sejak periode pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat, kan doi memang selalu ditempatkan di depan.

By the way, di beberapa media sosial, seperti Facebook misalnya, banyak loh, yang gak suka dengan statement dari Pak Ngabalin ini. Bahkan, terdapat akun bernama Jamarikencana yang menanyakan, “Berapa sih jatah Pak Ngabalin dari lobster ini?” Tuh kan, sampai ada yang bilang seperti ini.

Ngomong-ngomong nih, sekelas mantan Menteri seperti Bu Susi saja sampai disemprot dan tidak boleh ikut campur, apa lagi kita yang hanya masyarakat biasa ya, cuy. Hadeuh. (F46)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Megawati Sukses “Kontrol” Jokowi?

“Extraordinary claims require extraordinary evidence” – Carl Edward Sagan, astronom asal Amerika Serikat (AS) PinterPolitik.com Gengs, mimin mau berlagak bijak sebentar boleh, ya? Hehe. Kali ini, mimin mau berbagi pencerahan tentang...

Arief Poyuono ‘Tantang’ Erick Thohir?

“Orang hebat tidak dihasilkan dari kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesulitan, tantangan, dan air mata” – Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN PinterPolitik.com Gengs, kalian...

Sri Mulyani ‘Tiru’ Soekarno?

“Tulislah tentang aku dengan tinta hitam atau tinta putihmu. Biarlah sejarah membaca dan menjawabnya” – Soekarno, Proklamator Indonesia PinterPolitik.com Tahukah kalian, apa yang menyebabkan Indonesia selalu...