HomeCelotehKorea Selatan, Jawaban Masalah Jokowi

Korea Selatan, Jawaban Masalah Jokowi

“Bersama Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Menteri Pertahanan Korea Selatan Y.M. Suh Wook. Menghadiri undangan Roll-Out Fighter Jet KF-X/ IF-X”. – Prabowo Subianto, Menhan


PinterPolitik.com

Isu alat utama sistem persenjataan atau alutsista emang tengah jadi konsen isu beberapa hari terakhir. Salah satunya adalah terkait pengadaan pesawat jet yang dikerjasamakan dengan Korea Selatan. Emang sakti nih Korsel. Selain K-Pop dan K-Drama serta industri elektronik, ternyata udah main juga ke alat-alat berat kayak pesawat tempur.

Seperti diberitakan, Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menghadiri acara peluncuran pesawat tempur Korean Fighter Experimental/Indonesian Fighter Experimental (KFX/IFX) beberapa hari lalu.

Wih, sakti nih pesawatnya. Soalnya disebut-sebut sebagai versi murah dari pesawat tempur buatan Amerika Serikat (AS) yang super mahal.

Baca Juga: Safari Airlangga Sinyal Tiga Poros di 2024?

Nah, pesawat KFX/IFX yang diberi nama KF-21 Boramae itu merupakan hasil kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan. Dalam pertemuannya dengan Menhan Korsel Suh Wook, Prabowo mengatakan Kementerian Pertahanan RI siap membangun hubungan kerja sama pertahanan yang lebih kuat dengan Korea Selatan.

Prabowo menyebutkan bahwa ia berharap hubungan bilateral Indonesia-Korea Selatan di bidang pertahanan dapat memberikan kontribusi yang positif, tidak hanya untuk kepentingan nasional kedua negara, tetapi juga untuk menjaga keamanan, perdamaian dan stabilitas kawasan.

Dia juga melihat masih banyak peluang kerja sama pertahanan yang perlu dijajaki bersama, terutama dalam rangka membangun rasa saling percaya dan meningkatkan kerja sama industri pertahanan. Apalagi, Korsel juga tengah makin maju di segala lini.

Jadi, Indonesia bisa nih ikut arus kemajuan Korsel. Proyek-proyek bersama kayak gini emang bisa saja ikut menghadirkan transfer teknologi untuk Indonesia. Suatu saat kita pada akhirnya bisa juga loh bikin pesawat tempur sendiri.

Baca juga :  The Presidents’s Sons: Didit vs Gibran

Buat yang belum tahu, proyek pengembangan pesawat tempur KFX/IFX sempat tertunda sejak sekitar tahun 2009. Kemudian pada 7 Januari 2016 Indonesia dan Korea Selatan menandatangani cost share agreement.

Terdapat tiga fase pembuatan KF-X/IF-X, yakni pengembangan teknologi atau pengembangan konsep, pengembangan rekayasa manufaktur atau pengembangan prototipe, dan proses produksi massal.

Kalau nggak ada halangan berarti, timeline-nya pada tahun 2020 pesawat tempur sudah bisa diproduksi dan pada 2025 diharapkan sudah bisa beroperasi.  KFX/IFX merupakan proyek jangka panjang dan menghabiskan total investasi mencapai US$ 8 miliar atau sekitar Rp 116 triliun kurs hari ini.

Dalam kerja sama ini, pemerintah Korea menanggung 60 persen biaya pengembangan pesawat, sisanya ditanggung KAI (perusahaan pembuat pesawat Korea) 20 persen, sementara pemerintah Indonesia menanggung hanya 20 persen. Kedua negara menargetkan produksi 168 unit pesawat KFX/IFX dengan pembagian yang disesuaikan dengan kontribusi masing-masing, yakni 120 unit untuk Korea Selatan dan 48 unit untuk Indonesia.

Yeyy, akhirnya Pak Prabowo dan Pak Jokowi bisa dapat pesawat baru nih. Kalau ini terwujud, bisa jadi salah satu proyek paling awal ketika Indonesia akhirnya punya pesawat dengan harga yang lebih murah. Berasa kayak punya mainan baru nih. Hehehe.

Tapi yang penting jangan hanya pesawat saja yang dipikirkan. Tetapi sisi lain dari pembangunan masyarakat juga tidak boleh ditinggalkan. Biar nggak kayak lagunya Om Iwan Fals yang judulnya “Pesawat Tempur”, yang isinya justru nyindir pemerintah. Uppps. Menarik untuk ditunggu kelanjutannya. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.