HomeCelotehKhofifah, Sepucuk Surat Perpisahan

Khofifah, Sepucuk Surat Perpisahan

“Sepucuk surat yang manis warnanya pun merah hati. Bagai bingkisan pertama, tak sabar kubuka”


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]etiap pertemuan pasti ada perpisahan. Semua orang tahu peribahasa itu. Mengapa harus ada perpisahan di kehidupan ini? Semua orang mencari dan mencari, sampai akhirnya mereka menemukan sendiri jawabannya.

Tapi kalimat sebaliknya pun ada maknanya, bahwa di setiap perpisahan tentu juga ada pertemuan. Walau ada juga perpisahan yang abadi yaitu perpisahan yang dipisahkan oleh maut. Wiiii sereeem ah, jangan bahas yang gitu-gitu deh.

Adagium tentang perpisahan yang menghasilkan pertemuan kembali, sepertinya akan dialami Khofifah Indar Parawansa, salah satu Menteri dari Kabinet Kerja Jokowi.

Memang mau kemana sih, Bu? Jangan sengaja pergi hanya untuk dicari dong, weleeeh weleeeh.

Hmm, ternyata perpisahan ini karena Khofifah akan mencalonkan jadi Gubernur Jatim lagi. Walau sebelumnya, ia juga pernah mencoba peruntungan yang sama, tapi hasilnya gagal terus.

Yaah, jangan terkesan hanya coba-coba dong, Bu hehehe. Bukannya udah enak jadi Menteri? Ngapain mau jadi Gubernur lagi sih? Huhuhu

Keinginan Khofifah ini mau ga mau, menimbulkan konsekuensi logis, yaitu ia harus mundur dari jabatannya. Walau sepertinnya, si ibu agak ogah-ogahan gimana gitu.

Hmmmm bener berarti, kalau dalam perpisahan itu nantinya akan dipertemukan lagi tapi dengan catatan. Catatan apaan tuh?

Ya kan berpisahnya Khofifah di Kabinet Kerja itu hanya sementara dan akan dipertemukan kembali apabila Khofifah terpilih menjadi Gubernur Jatim.

Lah emang bisa? Emang yakin banget apa bisa dipertemukan lagi?

Yakinlah, mau tak mau, Khofifah pasti dipertemukan lagi pas pelantikannya lah. Lah iya juga ya. Weleeeh weleeeh. Tapi, kan harus menang jadi Gubernur dulu hehehe. Kalau engga kan, ga ada momentum untuk dipertemukan lagi.

Baca juga :  Siasat Rahasia NasDem Soal Hak Angket? 

Nah di situ itu catatannya, harus kepilih dulu weleeeeh weleeeh.

“Datang akan pergi, lewat kan berlalu. Ada kan tiada, bertemu akan berpisah. Awal kan berakhir terbit kan tenggelam. Pasang akan surut, bertemu akan pisah” ~ Endank  Soekamti

Akhirnya, untuk menandai perpisahannya, Khofifah menitipkan surat untuk Jokowi sebagai tanda bahwa ia akan pergi. Ia berharap, bisa dipertemukan kembali di pelantikan nanti. (Z19)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Wali Kota Depok ‘Biduan Lampu Merah’

"Kualitas humor tertinggi itu kalau mampu mengejek diri sendiri. Cocok juga ditonton politisi. Belajar becermin untuk melihat diri sendiri yang asli, " - Butet...

DPR Terpilih ‘Puasa Bicara’

“Uang tidak pernah bisa bicara; tapi uang bisa bersumpah,” – Bob Dylan PinterPolitik.com Wakil rakyat, pemegang amanah rakyat, ehmmm, identitas yang disematkan begitu mulia karena menjadi...

Ridwan Kamil Jiplak Jurus Jokowi

“Untuk melakukan hal yang buruk, Anda harus menjadi politisi yang baik,” – Karl Kraus PinterPolitik.com Pemindahan Ibukota masih tergolong diskursus yang mentah karena masih banyak faktor...