HomeCelotehJoko Tak Naik Kelas

Joko Tak Naik Kelas

Dapat nilai jelek, raport merah bahkan tidak naik kelas. Belajar ga sih?


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]D[/dropcap]i tahun ketiganya, 20 Oktober 2017, Joko terkejut menerima nilai jelek, raport yang merah dan berpotensi tidak naik kelas di 2019 nanti. Belajar ga sih, Joko? Penilaian ini diberikan Bu Sandra, Guru dari Komnas HAM.

Apa yang mendasari nilai Joko buruk? Apa terlalu banyak ‘bermain’? Kalau iya, mungkin Joko mau masuk kategori Kids Zaman Now. Hahaha.

Apabila Joko ingin mendapatkan nilai yang bagus, mungkin ia harus mengurangi jatah waktu bermain pedang-pedangan, nonton konser dan Clash of Clans. Pantas saja Mama bersikap dingin dan pasif, Jokonya sih ga mau nurut kalau dikasih tahu.

Terlebih, Joko merupakan anak yang mementingkan gengsi dan tak mau terlihat kalah oleh teman-temannya. Suatu waktu, Joko ditantang oleh temannya untuk menjawab pertanyaan milik adik kelasnya, Anies.

Selanjutnya, Joko memanggil Anies dan meminta lembar soal agar bisa ia jawab.

Saat Joko mengeksekusi tugas itu, Joko terlihat kesulitan dan bingung untuk menjawab pertanyaannya. Karena gengsi, Joko memaksakan diri untuk berpikir keras menyelesaikan tugas mata pelajarannya. Sedangkan, teman-teman Joko tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Joko yang kesulitan menjawab soal.

Saat tugas dikumpulkan dan diperiksa oleh Guru, Joko percaya diri sekaligus membusungkan dadanya. Tapi, ekspresi Joko langsung berubah saat melihat hasilnya tidak sesuai harapan.

Ternyata Joko menerima nilai merah pada tugas itu. Muka masam dan raut kekesalannya pun mulai terpancar dari wajahnya.

“Apa saya bilang. Sombong sih ngambil – ngambil tugas orang. Kelas lebih tinggi belum tentu bisa menyelesaikan soal kaya begini,” gumam adik kelasnya dalam hati.

Baca juga :  Anies "Alat" PKS Kuasai Jakarta?

Karena mosi tak percaya dengan apa yang Joko terima, sesaat sampai dirumah, Joko kembali memastikan benar tidaknya nilai buruk itu. Ternyata bukan isapan jempol belaka.

Angka bertinta merah terlihat nyata terlihat. Joko bergumam dalam hatinya. Emang susah banget apa? Gue ga kepikiran ngejawab soal beginian? Kerjaan gue main mulu kali ya? Masa udah 3 tahun belum ngerti – ngerti juga.

Joko pun menjadi pemurung melihat nilainya yang buruk. Terlebih lagi, rasa malu Joko kepada adik kelasnya, Anies. Akhirnya, raport merahnya menjadi kenangan buruk bagi Joko.

Sebagai informasi, nama mata pelajarannya adalah reklamasi Teluk Jakarta.

(Z19)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Wali Kota Depok ‘Biduan Lampu Merah’

"Kualitas humor tertinggi itu kalau mampu mengejek diri sendiri. Cocok juga ditonton politisi. Belajar becermin untuk melihat diri sendiri yang asli, " - Butet...

DPR Terpilih ‘Puasa Bicara’

“Uang tidak pernah bisa bicara; tapi uang bisa bersumpah,” – Bob Dylan PinterPolitik.com Wakil rakyat, pemegang amanah rakyat, ehmmm, identitas yang disematkan begitu mulia karena menjadi...

Ridwan Kamil Jiplak Jurus Jokowi

“Untuk melakukan hal yang buruk, Anda harus menjadi politisi yang baik,” – Karl Kraus PinterPolitik.com Pemindahan Ibukota masih tergolong diskursus yang mentah karena masih banyak faktor...