HomeCelotehGibran Kena “Mancing Mania”

Gibran Kena “Mancing Mania”

“Mas Gibran, saya mau tanya jenengan (anda) masih muda, saya mau tanya budaya Kota Solo mau jenengan bawa ke mana? Budaya kultur Kota Solo kan, jenengan belum begitu tahu-tahu banget lah”. – Bagyo Wahyono, Calon Wali Kota Solo


PinterPolitik.com

Gibran Rakabuming Raka tengah memasuki fase baru dalam hidupnya. Putra sulung Presiden Joko Widodo itu kini banting setir dan masuk ke dunia politik dengan maju dalam kontestasi elektoral bertajuk Pilkada Solo 2020.

Tantangan kemudian silih berganti datang. Selain dicap untung-untungan karena faktor putra presiden, banyak pihak yang menilai Gibran belum paham betul seluk beluk tata kelola pemerintahan dan segala kompleksitas aspek yang berkaitan dengannya.

Hal ini yang menjadi serangan panas lawan Gibran di gelaran Pilkada tersebut, Bagyo Wahyono. Dalam debat Pilkada beberapa hari lalu, Bagyo menyerang Gibran terkait masalah visi dan misi terkait budaya. Nggak tanggung-tanggung, doi menyebut Gibran belum paham soal budaya karena masih muda.

Hukum ketiga Newton pun berlaku: ada aksi, ada reaksi. Gibran membalas sengit serangan Bagyo tersebut dan meminta lawannya itu memberikan solusi ketimbang saling menghina di antara mereka.

Hmm, Mas Gibran kayaknya kepancing nih dengan gaya debat Pak Bagyo. Soalnya Bagyo menyerang dan bertanya dengan nada yang tinggi. Jadinya ya mungkin emosi Mas Gibran ikut terbakar pada akhirnya.

Tapi, gara-gara hal tersebut, jadi berasa Mas Gibran terjebak dalam “permainan” lawannya itu. Soalnya, kalau udah mulai membuncah emosinya, maka citra politik Gibran akan jadi makin jauh dari sang ayah yang dikenal lebih tenang dan sabar.

Baca juga :  Puan x Prabowo: Operasi Rahasia Singkirkan Pengaruh Jokowi?

Apalagi, saat debat tersebut, banyak pihak yang menyebutkan bahwa Gibran terlihat makin berusaha “serupa” dibandingkan ayahnya. Mulai dari intonasi, gestur dan cara bersikap, serta cara menjawab pertanyaan. Wih, namanya juga ayah dan anak, jadi wajar kalau banyak kemiripan.

Hmm, pancingan kerasnya Pak Bagyo itu bikin kita ingat acara Mancing Mania. Itu loh, acara TV yang isinya soal aktivitas memancing di laut lepas yang ditayangkan salah satu stasiun TV swasta. Soalnya ikan-ikan yang dipancing biasanya adalah ikan-ikan besar dan butuh teknik serta strategi yang jitu untuk menaklukkan ikan-ikan tersebut.

Nah, ini mirip dengan strateginya Pak Bagyo. Dia tahu Gibran adalah “ikan besar” alias kandidat kuat yang punya citra politik warisan sang ayah yang masih menjadi presiden saat ini. Jadinya, dipancinglah dengan pendekatan nada tinggi itu.

Wih, semoga Mas Gibran nggak terjebak untuk seterusnya. Soalnya, kalau makin marah-marah, nanti rakyat malah nggak mau milih loh, Mas. Hehehe. Menarik untuk ditunggu hasilnya nanti. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.