HomeCelotehBeringin Belum Rindang

Beringin Belum Rindang

Benarkah dalam tubuh Partai Golkar masih ada yang belum puas dengan kepengurusan Airlangga Hartarto?


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]artai Golkar memiliki sejarah yang cukup panjang dalam dunia politik Indonesia. Partai yang pernah menjadi mesin politik Soeharto di zaman orde baru tersebut, sempat mengalami pasang surut setelah Soeharto lengser. Hm, emang laut sehingga ada pasang surutnya? Wkwkwk.

Bahkan Golkar seperti kehilangan kharisma sebagai salah satu partai besar dalam dunia politik Indonesia, saat dipimpin oleh Setya Novanto. Kenapa emang? Apakah karena pengaruh Setnov kebanyakan ngantuk sehingga jarang mengontrol partai? Uhuk uhuk.

Ow, ternyata bukan itu alasannya. Yang membuat nama baik Partai Beringin makin hancur adalah karena efek kasus mega korupsi e-Ka-te-pe yang turut melibatkan Setnov. Hal ini makin diperparah dengan sejumlah perpecahan di dalam tubuh partai tersebut. Wah, ternyata ini yang membuat daun dan ranting beringin mulai rontok satu per satu. Partai Beringin siaga satu.

Namun, setelah Setnov digantikan oleh Airlangga Hartarto, perlahan-lahan Pohon Beringin mulai tumbuh tunas baru lagi. Bahkan bisa dibilang secara bertahap mulai kembali ke jalur yang benar.

Akan tetapi, baru-baru ini muncul pernyataan bahwa Partai Beringin belum benar-benar solid. Ini berdasarkan pernyataan dari Aburizal Bakrie. Politikus senior Partai Beringin ini menilai bahwa masih ada kader yang nggak puas dengan kepemimpinan Airlangga. Hmm, masa sih Pak? Kader yang mana? Atau jangan-jangan bapak termasuk salah satunya? Wkwkwk.

Sebenarnya ini bukan hal baru dalam tubuh Partai Beringin. Perpecahan sudah menjadi hal biasa. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa seluruh anggota Partai Beringin belum satu suara. Mungkinkah ini ada kaitannya dengan fenomena rangkap jabatan yang melibatkan Pak Airlangga dan Pak Idrus Marham? Au ah, pucing palaku mikirinnya.

Yah, intinya sekarang semua terserah Pak Airlangga sih. Entah mau dibawa ke mana nasib partai ini. Sebagai pemimpin baru Partai Beringin, ia memang harus pandai-pandai mendekati dan merangkul seluruh kader Beringin baik dari jajaran muda maupun yang sudah sepuh. Memang ini bukan hal yang gampang, tapi harus tetap dicoba. (K-32)

Baca juga :  Jokowi “Akuisisi” Golkar?
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...