HomeCelotehBabak Baru Ahok vs PA 212

Babak Baru Ahok vs PA 212

“Setiap pemenang penuh dengan bekas luka, hidup berarti perjuangan selalu ada rintangan dan saingan, setiap sukses harus diperjuangkan” – David J. Schwartz, penulis asal Amerika Serikat (AS)


PinterPolitik.com

Hey, gengs, sepakat nggak sama pernyataan mimin bahwa apa yang namanya rivalitas pasti ada unsur saling tuding-menudingnya? Jangan dijawab dulu, biar mimin kasih fakta menarik.

Dalam sepak bola, hal itu benar-benar terjadi. Saling tuding-menuding sudah menjadi bumbu pedas antar aktor yang berseteru. Contoh nih, rivalitas antara Manchester United dengan Liverpool yang dimulai dari tudingan bahwa kemerosotan ekonomi warga Liverpool disebabkan oleh pembegalan operasi pelabuhan yang dilakukan oleh Kota Manchester.

Tidak hanya di luar negeri, rivalitas yang kental suasana ‘tudingan’ juga ada di dalam negeri lho. Sebut saja, rivalitas antar suporter lokal, pasti di dalamnya kalau ada kejadian merugikan publik yang disebabkan oleh kisruh kedua kubu, maka masing-masing pihak pasti melempar tudingan ke rivalnya. Mimin hapal lah sama kebiasaan begitu.

Nah, ternyata nih, bukti main tudingan dalam rivalitas tidak hanya ada dalam sepak bola, melainkan juga politik negara. Contoh saja, kayak kemarin pas ramai ‘Corona dari negara mana?’, pihak Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) sibuk saling lempar statement yang menuduh negara rivalnya sebagai biang kerok utama.

Kebiasaan tersebut juga ada dalam politik kita lho, gengs. Sebagai buktinya ya, lihat saja deh rivalitas lanjutan antara Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok visavis Persaudaraan Alumni (PA) 212.

For your information dulu, ya. Jadi nih, demo besar-besaran yang dulu pernah dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI) – kini termasuk dalam PA 212 – untuk menuntut supaya Ahok diadili karena dinilai sudah memelintir salah satu pesan ayat suci, berbuntut panjang.

Rivalitas itu semakin ke sini semakin menebal aja. Kayaknya, memang bakal sejajar dengan rivalitas abadi Celtics vs Rangers di Skotlandia deh­ – di mana dendam soal agama tidak bisa mereda. Hal itu tergambar jelas saat PA 212 kembali menggunjing Ahok dalam rencana PT Pertamina Persero yang akan menghapus jenis bahan bakar premium, pertalite, dan solar.

PA 212 menuding kalau Ahok yang sedang duduk di kursi Komisaris Utama (Komut) lah yang menjadi biang kerok dibalik rencana tersebut. Bahkan nih, Novel Bamukmin, Juru Bicara PA 212, berkata kalau dari dulu Ahok selalu menjadi musibah bagi rakyat banyak.

Wah, kalau memang benar yang dikatakan Novel Bamukmin, maka parah nih Ahok. Tetapi seperti konsep rivalitas, miminberpikir: apakah benar Ahok sejahat itu? Jangan-jangan memang krisis lingkungan menjadi pertimbangan vital daripada melulu menuruti subsidi yang justru seiring waktu bakal merusak kebugaran bumi.

Intinya dalam hal ini, tampaknya kita perlu mengesampingkan ego rivalitas dulu deh, dan harus mengedepankan akal sehat. Mimin nggak mau aja sih kalau kebijakan dan tuduhan bertarung dalam ruang sentimen perasaan dan keserakahan. Trauma bro kalau main perasaan – takut di-PHP. Hiks. (F46)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Megawati Sukses “Kontrol” Jokowi?

“Extraordinary claims require extraordinary evidence” – Carl Edward Sagan, astronom asal Amerika Serikat (AS) PinterPolitik.com Gengs, mimin mau berlagak bijak sebentar boleh, ya? Hehe. Kali ini, mimin mau berbagi pencerahan tentang...

Arief Poyuono ‘Tantang’ Erick Thohir?

“Orang hebat tidak dihasilkan dari kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesulitan, tantangan, dan air mata” – Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN PinterPolitik.com Gengs, kalian...

Sri Mulyani ‘Tiru’ Soekarno?

“Tulislah tentang aku dengan tinta hitam atau tinta putihmu. Biarlah sejarah membaca dan menjawabnya” – Soekarno, Proklamator Indonesia PinterPolitik.com Tahukah kalian, apa yang menyebabkan Indonesia selalu...