HomeCelotehAndika Perkasa Sulit Jadi Panglima?

Andika Perkasa Sulit Jadi Panglima?

“Berkaitan dengan rencana reshuffle itu beredar kabar bahwa setelah digantikan Jenderal TNI Andika Perkasa, Panglima TNI Hadi Tjahjanto akan menjadi Menteri Pertahanan.” – Neta S. Pane, Ketua Presidium IPW


PinterPolitik.com

Isu reshuffle kabinet memang telah bergulir cukup lama. Sejak Presiden Jokowi meluapkan amarahnya terkait kinerja para menterinya ke hadapan publik, spekulasi memang bermunculan terkait siapa saja barisan para menteri yang akan didepak dari kabinet.

Kini, setelah beberapa minggu berlalu, isu tersebut tampaknya mulai mendingin. Sepertinya Pak Jokowi mulai menyadari bahwa mengganti menteri di posisi seperti sekarang ini akan melahirkan gejolak politik yang cenderung merugikan posisinya sendiri.

Jika berkaca kembali ke belakang, ketika isu reshuffle tersebut pertama kali bergulir Agustus 2020 lalu, ternyata ada nama Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang disebut-sebut akan ikut tergeser  dari jabatannya. Narasi yang beredar saat itu adalah Hadi akan digeser ke posisi Menteri Pertahanan. Sementara Prabowo Subianto yang semula ada di jabatan tersebut disebut akan digeser menjadi Menteri Pertanian.

Lalu jabatan Panglima TNI? Isu yang beredar kala itu menyebut nama Kepala Staf Angkatan Darat alias KSAD Andika Perkasa sebagai kandidat terkuat untuk posisi tersebut. Bukan tanpa alasan, Andika adalah perwira nomor satu di matra terkuat, yakni Angkatan Darat.

Selain itu, ia juga punya hubungan politik yang lebih menguntungkan, mengingat posisinya sebagai menantu dari salah satu tokoh penting di balik kekuasaan Jokowi, yakni mantan Kepala BIN A.M. Hendropriyono. Tak heran banyak pihak yang kemudian menjagokan Andika untuk posisi tertinggi di militer itu jika Hadi digeser.

Namun, tampaknya jalan Andika masih akan sangat panjang membentang. Pasalnya, setelah isu reshuffle berhembus, hingga kini tak ada tanda-tanda Pak Jokowi akan menggeser Hadi Tjahjanto. Alasan stabilitas politik bisa saja menjadi faktor utama mengapa Jokowi sepertinya tak mau mengambil keputusan tersebut.

Apalagi di tengah Covid-19 seperti sekarang ini, posisi tertinggi di TNI akan menentukan dinamika politik dalam beberapa waktu ke depan.

Jika Jokowi mempertahankan Hadi hingga masa pensiunnya di usia 58 tahun, maka peluang Andika juga makin tipis. Pasalnya Andika dan Hadi berselisih umur hanya 1 tahun. Artinya, terlalu berisiko bagi Jokowi mengangkat Panglima TNI untuk masa jabatan hanya 1 tahun saja.

Konteks ini akan diperparah jika katakanlah dukungan politik juga tak datang pada Andika. Maka, jelas kondisi ini akan menjadi jalan yang amat panjang bagi Andika.

Namun, masih ada 1 tahun ke depan sebelum Hadi mencapai usia pensiun. Masih sangat mungkin terjadi plot twist atau perubahan alur yang dramatis. Well, kita tidak pernah tahu ternyata Miranda Tate ternyata adalah musuh utama Batman kan, bukan Bane dalam The Dark Knight Rises.

Seperti itu pula politik. (S13)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.