HomeCelotehTransportasi untuk Tim 'Jalan-Jalan' Anies

Transportasi untuk Tim ‘Jalan-Jalan’ Anies

Belum reda kisruh soal reklamasi dan pidato pribumi, kini Anies dituduh jadi biang kerok macet jalur Puncak. Tim jalan-jalannya kurang cihuy strateginya.


PinterPolitik.com 

[dropcap size=big]A[/dropcap]khir pekan adalah waktu bagi sebagian besar warga pekerja Indonesia santai dan berkumpul dengan keluarga, tak lupa juga bersama orang terkasih. Bagi warga Jabodetabek, waktu istirahat dua hari itu basanya dimanfaatkan juga untuk melancong ‘singkat’ ke daerah wisata terdekat. Biasanya Puncak jadi pilihan mayoritas baik warga Jakarta dan sekitarnya.

Tapi ada yang berbeda dari kepadatan jalur ke arah Puncak minggu lalu. Mengapa? Sebab Anies – Sandi disebut-sebut penyebab kemacetan luar biasa itu. Rombongannya disinyalir melawan arus one way Puncak.

Bisa dibayangkan bagaimana perasaan para warga yang terjebak itu. Maksud hati ingin santai, tapi apa daya malah jadi kusut masai karena macet. Eits, tak hanya itu saja, Kemacetan juga ditambah dengan adanya acara Tea Walk Korpri di Gunung Mas. Hadeh, membayangkannya saja sudah melelahkan. Wajar semua lapisan di sana, mulai dari satuan polisi lalu lintas hingga warga misah misuh.

Barangkali sebelum ‘pembesar’ daerah Jakarta ini hendak datang ke suatu daerah, rombongan timnya perlu meneliti bagaiman kondisi jalan di sana. Akan lebih bijak lagi kalau rombongannya memberi beragam opsi kendaraan yang anti macet. Ya, pastinya tak selalu mobil ya.

Seharusnya perjalanan menggunakan kereta komuter bisa menjadi pilihan Gubernur baru Jakarta itu. Dari Jakarta bisa turun di stasiun Bogor, lalu lanjut ke Baranang Siang dengan angkot bernomor 03. Lho, ini sama saja, ya.

Kalau begitu, naik motor adalah pilihan yang bisa diberikan. Motor bebas bermanuver di tengah kemacetan. Jangan salah, motor itu moda transportasi paling asyik, karena sangat fleksibel, lho. Kekurangannya memang motor kurang bisa bawa muatan banyak. Namun begitu, Pak Anies sulit untuk bawa motor sendirian terlalu lama, sebab besar kemungkinan beliau akan diserang batuk dan masuk angin sesudahnya.

Baca juga :  Anies-Ganjar dan Mereka yang "Geruduk" MK
Anies Baswedan dengan anak (sumber: istimewa)

Pilihan moda transportasi yang juga layak dipertimbangkan oleh tim ‘jalan-jalan’-nya Anies tentu saja helikopter. Ya, jika artis Raffi Ahmad dan Syahrini saja sudah sering bepergian menggunakan helikopter demi sampai tepat waktu ke lokasi tujuan, kenapa pemimpin Jakarta tidak? Kepentingan Gubernur lebih tinggi bagi kemashalatan umat, lho.

Pekerjaan rumah bagi tim ‘jalan-jalan’ Anies kalau bepergian dengan helikopter, tentu mereka harus menggelar dulu landasan atau helipad-nya. Merepotkan, tapi efektif memangkas waktu. Dengan helikopter, Anies dan rombongannya tak perlu membuat warga macet kepanasan lagi, paling hanya iri hati dan dengki. Siapa yang tak mau terbebas dari kemacetan juga?

Nah kalau sudah begitu, kecaman untuk Anies akan memasuki babak baru. Yakni seputar kemacetan dan pemborosan. Nah, jadi Gubernur itu lebih repot dan menyusahkan ketimbang menteri kan, Pak? Eh? (A27).

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Jangan Remehkan Golput

Golput menjadi momok, padahal mampu melahirkan harapan politik baru. PinterPolitik.com Gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 tunai sudah. Kini giliran analisis hingga euforia yang tersisa dan...

Laki-Laki Takut Kuota Gender?

Berbeda dengan anggota DPR perempuan, anggota DPR laki-laki ternyata lebih skeptis terhadap kebijakan kuota gender 30% untuk perempuan. PinterPolitik.com Ella S. Prihatini menemukan sebuah fakta menarik...

Menjadi Pragmatis Bersama Prabowo

Mendorong rakyat menerima sogokan politik di masa Pilkada? Prabowo ajak rakyat menyeleweng? PinterPolitik.com Dalam pidato berdurasi 12 menit lebih beberapa menit, Prabowo sukses memancing berbagai respon....