HomeBelajar PolitikSandi Ngayal Bayar Utang

Sandi Ngayal Bayar Utang

“Hati-hati jatuh di lingkar utang. Sekali terpeleset, sensasi ingin lagi pasti akan terus menggentayangi! Apa lagi ngutangnya itu ngutang janji! Hayo, siapa nih menurut kalian yang sukanya janji tapi tidak ditepati?”


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]andiaga Salahuddin Uno mengatakan ekonomi Indonesia harus mandiri. Hal ini karena negara ini kaya akan alamnya, pasar dan tenaga kerja, serta ditambah bonus demografi di tahun 2020.

Sandi sangat percaya Indonesia bisa mandiri dan mengurangi ketergantungan pada asing, dengan menggenjot produksi nasional serta membatasi impor bahan-bahan yang bisa diproduksi di dalam negeri.

Hal tersebut disampaikan Sandi di depan para peserta diskusi yang kebanyakan perempuan, emak-emak dan milenial, saat mereka mengeluhkan ekonomi yang sulit. Sandi juga mengaku “gemes” melihat ekonomi bangsa ini yang belum bisa mewujudkan kesejahteraan untuk rakyatnya. Ekonomi semakin berat, Indonesia dibebani dengan utang. Katanya, Insya Allah di era Prabowo-Sandi, utangnya akan dicicil hingga lunas.

Ea ea ea, bisa aja bang ngibulin rakyat dengan cara itu. Tapi, gapapa deh, daripada cara ngibulnya ngikutin gaya Jokowi. Uppss bercanda ya. Ahahaha.

Gimana nih menurut kalian terkait utang dan ekonomi sulit? Kalau menurut saya mah Sandi jangan jauh-jauh deh ngomongin lunasin hutang dan ekonomi yang semakin sulit! Kalau doi beneran peduli sama rakyat, ngapain coba doi buru-buru mau jadi wapres? Ngurus Jakarta aja belum kelar dan belum terbukti, udah ditinggal-tinggal. Emang enggak ngeri apa jadi kayak Jokowi yang pergi gitu aja ninggalin Jakarta?

Lagian juga semua yang Sandi katakan, seperti lunasi utang negara yang bertriliun-triliun itu emang semudah seperti apa yang dia bayangkan? Emangnya gampang apa menyingkirkan kelompok komprador? Emang gampang mematikan mafia-mafia yang sudah hidup cukup lama? Weleh-weleh.

Oh iya cuy! Terkait ekonomi yang dibilang Sandi, memangnya pemerintah doang ya yang akhirnya menjadi instrumen tunggal yang wajib disalahkan? Kenapa sih kita selalu menuntut negara ini untuk memberikan semuanya pada kita? Kenapa sekali-sekali enggak kita balik aja logikanya seperti ilustrasi ini:

Baca juga :  Anies-Ganjar Harus Cegah Tragedi 2019 Terulang

Pemerintah: “Waduh, kalian minta terus sama saya! Besok minta ini, nanti minta itu, lusa mau begini, dan kemarin saja sudah jadi gini. Kenapa sih kalian kok banyak banget mintanya?”

Rakyat: “Lah iya lah, kita kan sudah bayar pajak. Masa kita yang bayar pajak, kita juga yang disalahkan?”

Pemerintah: “Iya sih, kalian sudah bayar pajak, tapi apalah daya, aku kan juga tidak berdaya. Kenapa kalian tidak menuntut saja kepada pemilik modal, kepada elite politisi, kepada aktor ekonomi yang memiliki kuasa penuh teradap kontrol negeri?”

Rakyat: “Wah benar juga ya! Kenapa kita tidak minta para politisi, atau pengusaha kayak Sandi Uno, dan beberapa pemeran ekonomi di negeri ini menciptakan peluang untuk kemajuan negeri ya? Hmm, oke lah kalau gitu. Terima kasih ya telah menyadarkan. Kami sadar negara maju atau tidaknya tergantung pada kita semua. Kita harus berpikiran lebih maju lagi”. (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Kegagalan PSI untuk lolos ke parlemen pusat dalam dua gelaran Pemilu berturut-turut memang menimbulkan pertanyaan besar.

Puan-Mega, Ada ‘Perang Sipil’ PDIP? 

Berbeda dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani belakangan tunjukkan gestur yang lebih lembut kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengapa demikian?

Ketua DPR, Golkar Lebih Pantas? 

Persaingan dua partai politik (parpol) legendaris di antara Partai Golkar dan PDIP dalam memperebutkan kursi Ketua DPR RI mulai “memanas”. Meskipun secara aturan PDIP paling berhak, tapi beberapa pihak menilai Partai Golkar lebih pantas untuk posisi itu. Mengapa demikian?

The Tale of Two Sons

Jokowi dan SBY bisa dibilang jadi presiden-presiden yang berhasil melakukan regenerasi politik dan sukses mendorong anak-anak mereka untuk terlibat di dunia politik.

Lolos “Seleksi Alam”, PKS-PKB Seteru Abadi?

Berkaca pada hasil Pileg 2024, PKB dan PKS agaknya akan menjadi dua entitas politik yang akan terlibat dalam persaingan ceruk suara pemilih Islam ke depan. Terlebih di saat PAN seakan telah melepaskan diri dari karakter Islam dan PPP harus “terdegradasi” dari kancah legislatif nasional.

Jokowi Makin Tak Terbendung?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dirumorkan meminta jatah menteri dari pemerintahan Prabowo Subianto. Apakah Jokowi makin tak terbendung?

Elon Musk dan Dimulainya Era Feudalisme Teknologi 

Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Starlink semakin memiliki keterikatan dengan dinamika politik. Jika pola ini terjaga, akan seperti apa pengaruhnya terhadap dunia politik di masa depan? 

Prabowonomics: Jurus ‘Lompatan Katak’?

Program makan siang dan susu gratis ala Prabowo merupakan jenis school feeding program. Mungkinkah ini jadi kunci penting Prabowonomics?

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...