HomeBelajar PolitikPrabowo Siap Berperang?

Prabowo Siap Berperang?

“Sang jenderal adalah pelindung negara. Ketika sang pelindung utuh, tentu negaranya kuat. Kalau sang pelindung cacat, tentu negaranya lemah.” ~ Sun Tzu


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]ebelumnya pada putaran pertama dan kedua Prabowo dianggap oleh sebagian masyarakat khususnya kubu 01 tidak menunjukan jati diri seperti biasanya alias seperti melakukan agenda setting agar pribadinya terlihat lebih kalem dan tidak terlalu banyak mengeluarkan pernyataan tajam nan menghujam.

Namun, untuk putaran terakhir Prabowo seakan menepis anggapan itu, Prabowo akhirnya  mengatur intonasinya naik sekitar tiga oktaf dan mempertajam argumen serta kritiknya kepada Jokowi.

Akan tetapi beruntungnya kita semua melihat Prabowo yang sedikit keras kepada Jokowi, Jokowi tidak menanggapi seperti saat doi sedang kampanye di Jogja. Kalau sampai Jokowi ikutan naikin nada dan dicampur dengan pernyataan sentimen bisa bubar tuh debat presiden 2019. Wkwkwk.

Entah karena Prabowo sangat menguasai tema debat, atau karena Prabowo sengaja bermain psikologi, pada kesempatan itu dirinya dengan tegas dan tak henti-hentinya membahas pertahanan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista).

Menurut Prabowo alutsista dan anggaran pertahanan di era Jokowi terlalu sedikit, maka  Prabowo meminta dan berjanji jika terpilihnya nanti anggaran militer harus ditingkatkan untuk persiapan perang jika sewaktu-waktu terancam.

Ngeri banget ya Prabowo, bukan hanya keras sama Jokowi loh! Bahkan dengan tema ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, dan hubungan internasional Prabowo sampai menyinggung persiapan Indonesia menghadapi perang. Weleh-weleh, berasa Korea Utara ya dikit-dikit bahas perang.

Tapi bro, menurut konsep Security Dilemma didalam kajian Hubungan Internasional apa yang dikatakan Prabowo masuk akal loh! Memang seharusnya negara memiliki pertahanan, dalam hal ini alutsista yang canggih, jangan sampai seperti yang dibilang Prabowo negara lain sudah punya pertahanan canggih, eh Indonesia hanya memiliki armada perangnnya saja tapi pelurunya enggak ada. Wkwkwk.

Maka menjadi benar apa yang dilontarkan Prabowo pada debat beberapa hari lalu. Namun, kalau ditelaah lebih dalam terkait pernyataanya, menaikkan anggaran pertahanan Indonesia dengan signifikan di era seperti ini apakah menjadi hal yang relevan? Kalau anggaran pertahanan negara dinaikkan kita punya peralatan perang canggih, lalu gimana ya soal kesejahteraan masyarakat? Masalahnya, ada negara seperti Korea Utara yang lebih memprioritaskan membeli senjata dibanding kesejahteraan rakyatnya. Weleh-weleh.

Kalau sudah begini jadi semakin dilema deh bro, di satu sisi saya setuju militer harus memiliki anggaran yang cukup besar untuk memperkuat pertahanan. Tapi di satu sisi saya ngeri kalau angaran militer besar dengan angka masyarakat yang terkena busung lapar malah ikutan jadi besar. Ckckck. (G42)

Baca juga :  The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

spot_imgspot_img

#Trending Article

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

erang Iran-Israel diprediksi akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Mengapa demikian? 

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Ini Rahasia Jokowi Kalahkan Megawati?

Kendati diprediksi melemah pasca kepresidenan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki kunci rahasia agar tetap bisa memiliki pengaruh dalam politik dan pemerintahan. Bahkan, Jokowi agaknya mampu untuk melampaui kekuatan dan pengaruh Megawati Soekarnoputri. Mengapa demikian?

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...