HomeBelajar PolitikKH Ma’ruf Amin Memaafkan Ahok

KH Ma’ruf Amin Memaafkan Ahok

Hubungan antara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan PBNU sempat memanas, hal tersebut ditengarai oleh sikap Ahok dan kuasa hukumnya yang meyudutkan Ketua Majelis Ulama Indonesia, KH Ma’ruf Amin, di dalam persidangan kasus dugaan penistaan agama.


Pinterpolitik.comJum’at, 3 Februari 2017

JAKARTA – Tim pengacara Ahok menuding KH Ma’ruf Amin tidak netral dalam persidangan dan berbohong, bahkan Ahok berkata KH Ma’ruf Amin tidak pantas menjadi saksi dalam persidangan dan akan membawa permasalahan ini ke jalur hukum.

Seperti tidak belajar dari kesalahan, Ahok tidak menyadari bahwa dirinya harus belajar mengontrol ucapannya. Dari perkataannya ke KH Ma’ruf Amin tersebut menyulut kemarahan PBNU dan GP Ansor. Hal itu dikarenakan KH Ma’ruf merupakan sosok yang paling dihormati warga NU sebagai pimpinan tertinggi di PBNU saat ini.

Namun selang beberapa hari kemudian Ahok menyadari kesalahannya, ia pun melayangkan surat terbuka untuk meminta maaf kepada KH Ma’ruf Amin. Mungkin ia harus berpikir seribu kali untuk menyudutkan tokoh NU tersebut, melihat NU adalah sebuah organisasi Islam yang besar, dan mempunyai pengaruh yang kuat dalam peta perpolitikan di Indonesia.

Jika dikaitkan dengan statusnya sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, perbuatan ini dapat mengancam hasil suara dan dukungan atas dirinya. Seakan tidak ingin memperkeruh suasana politik Indonesia, respon positif akhirnya diperlihatkan oleh KH Ma’ruf Amin.

Sebagai umat muslim, ia mengaplikasikan ajaran Islam tentang Ar – Rahman dan Ar – Rahim dengan memaafkan orang yang menyakitinya. KH Ma’ruf Amin menyatakan akan memaafkan perbuatan Ahok dan tim kuasa hukumnya tersebut.

“Ya harus dimaafkan kalau memang minta maaf,” kata dia di kediamannya, Koja, Jakarta Utara, Rabu (1/2) malam.

Baca juga :  Lolos "Seleksi Alam", PKS-PKB Seteru Abadi?

Selain sudah menerima permintaan maaf Ahok, Kiai Ma’ruf juga mengimbau kepada para umat Islam untuk tetap tenang. Dia berharap hal semacam itu tak perlu dibesar-besarkan.

“Umat supaya tenang, dan supaya jangan terprovokasi dan menjaga keadaan bangsa, negara supaya kondusif. Semuanya jangan membuat hal yang bisa merusak suasana dan keadaan,” tambahnya. (Berbagai sumber/A15)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

erang Iran-Israel diprediksi akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Mengapa demikian? 

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Ini Rahasia Jokowi Kalahkan Megawati?

Kendati diprediksi melemah pasca kepresidenan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki kunci rahasia agar tetap bisa memiliki pengaruh dalam politik dan pemerintahan. Bahkan, Jokowi agaknya mampu untuk melampaui kekuatan dan pengaruh Megawati Soekarnoputri. Mengapa demikian?

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Iran vs Israel, PD III Sudah Dimulai?

Ketakutan akan Perang Dunia III mencuat bersamaan dengan serangan yang dilakukan Iran ke Israel. Mungkinkah kita sudah berada di awal Perang Dunia III?

Airdrop Gaza Lewati Israel, Prabowo “Sakti”?

Prabowo Subianto disebut berperan besar dalam pemberian bantuan kemanusiaan pemerintah Indonesia ke Gaza melalui penerjunan dari udara oleh pesawat TNI-AU. Lobi Prabowo dan aksi-reaksi aktor-aktor internasional dalam merespons intensi Indonesia itu dinilai sangat menarik. Utamanya, proyeksi positioning konstruktif dan konkret Indonesia dalam konflik Israel-Palestina, beserta negara-negara terkait lainnya.

MK Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran, Tapi Sahkan Prabowo?

Pendapat menarik diungkapkan oleh Denny Indrayana yang menyebut Mahkamah Konstitusi (MK) bisa saja hanya mendiskualifikasi Gibran dan tetap mensahkan kemenangan Prabowo sebagai presiden.

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...